Mohon tunggu...
Adinda Muthiah Rana
Adinda Muthiah Rana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyaraakat IPB

Newbie journalist

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Online Mahasiswa IPB, Pelatihan Eco-Enzyme Jadi Alternatif

22 September 2021   13:00 Diperbarui: 22 September 2021   13:13 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah kota masih diterapkan, khususnya di Kota Depok. Mulai dari penerapan PPKM yang sangat membatasi mobilitas masyarakat, hingga akhirnya turun ke level 3 dimana masyarakat sudah bisa menjalani aktivitas walaupun terbatas. Hal ini menjadi hambatan bagi masyarakat, termasuk mahasiswa kelompok Depok Kota 03 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melaksanakan program KKN-Tematik 2021 di Kota Depok.

Program KKN-T yang dilaksanakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dimulai dari akhir bulan Juni hingga Agustus, dimana periode tersebut bertepatan dengan penerapan PPKM. Sempat terhambat karena penerapan PPKM, kelompok Depok Kota 03 mulai gencar melakukan program KKN-T setelah PPKM turun level. Salah satu program yang dirancang oleh kelompok Depok Kota 03 yaitu Pelatihan Eco Enzyme. 

Bagi segelintir orang Eco Enzyme mungkin terdengar asing karena proses pengelolaan sampah lainnya lebih populer dan mudah untuk diterapkan. Berbeda dengan proses pengelolaan sampah lainnya, Eco Enzyme memanfaatkan limbah organik yang sudah tidak digunakan untuk diolah kembali menjadi cairan berjuta manfaat. Eco Enzyme sendiri merupakan cairan hasil fermentasi sampah organik seperti kulit buah, sisa sayuran, gula dan juga air. 

Eco Enzyme dipercaya menjadi cairan serbaguna yang dapat diaplikasikan dalam banyak sektor seperti rumah tangga, peternakan, dan juga pertanian. Penerapan Eco Enzyme ini menjadi program unggulan dari mahasiswa KKN-T IPB Depok Kota 03, dimana kelompok mahasiswa ini memberikan pelatihan online secara daring melalui platform zoom meeting. 

Pelatihan online tersebut dihadiri oleh anggota PKK Kelurahan Depok Jaya dan juga pembicara dari Ketua Yayasan Wangi Bumi Nusantara, yaitu Ibu Saptawati Meina Sophia. Program Eco Enzyme ini sendiri tidak hanya berhenti sampai di pelatihan, karena pembicara kamu yaitu Ibu Saptawati Meina Sophia turut mendampingi para anggota PKK Kelurahan Depok Jaya yang hadir untuk mengikuti proses pembuatan Eco Enzyme sampai dengan proses panen dari Eco Enzyme itu sendiri.

Pelatihan online mengenai pembuatan Eco Enzyme yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T IPB Depok Kota 03 salah satunya membahas tentang bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat Eco Enzyme, seperti:

  1. Sampah Buah
    Kulit buah atau sayur dapat diambil dari bahan sisa dapur seperti apel, jeruk, mangga, nanas, pir, lemon, dan lainnya.

  1. Air
    Air yang digunakan harus air yang bersih.

  1. Gula
    Segala jenis gula diperbolehkan kecuali gula putih.

  2. Wadah/Botol
    Wadah atau botol yang digunakan harus mempunyai penutup yang rapat sehingga udara tidak mudah keluar masuk.

Untuk cara pembuatannya sendiri relatif mudah karena tahapan pertamanya yaitu mencampurkan semua bahan yang telah disebutkan dengan perbandingan 1:3:10 dimana 1 untuk gula, 3 untuk kulit buah, dan 10 untuk air. Setelah itu semua bahan dikocok hingga air berwarna kecoklatan lalu simpan di tempat yang sejuk selama 3 bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun