Mohon tunggu...
Adinda Megantara
Adinda Megantara Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Mulawarman

hobi saya menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Orang Tua dan Guru Dalam meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

7 Oktober 2025   10:10 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:10 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan. Pada tahap ini, anak sedang berada pada masa keemasan, di mana seluruh aspek perkembangannya, baik fisik, kognitif, bahasa, sosial, maupun emosional tumbuh sangat pesat. Karena itu, pendidikan yang diberikan pada usia dini harus benar-benar diperhatikan dan dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya oleh guru di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Kolaborasi antara orang tua dan guru menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini. Guru memiliki peran besar sebagai fasilitator yang merancang berbagai kegiatan belajar yang menyenangkan dan bermakna di sekolah. Melalui kegiatan bermain, menggambar, bernyanyi, atau bereksperimen sederhana, guru menstimulasi kemampuan anak agar berkembang secara optimal. Namun, proses pembelajaran anak tidak berhenti di sekolah saja. Saat anak kembali ke rumah, peran orang tua menjadi sangat penting untuk melanjutkan, mendukung, dan memperkuat pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.

Kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru akan menciptakan kesinambungan antara pembelajaran di sekolah dan di rumah. Misalnya, ketika guru mengenalkan tema tentang "tanaman", orang tua dapat mengajak anak menanam biji di rumah atau mengamati proses tumbuhnya. Kegiatan sederhana seperti itu memperkuat pemahaman anak dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang alami. Selain itu, anak juga merasa dihargai karena melihat bahwa orang tuanya turut terlibat dalam proses belajarnya. Kerja sama ini juga dapat terwujud melalui komunikasi yang rutin dan terbuka. Guru dapat menyampaikan perkembangan anak melalui buku penghubung, pertemuan bulanan, atau grup komunikasi kelas, sementara orang tua bisa berbagi cerita tentang kebiasaan dan perilaku anak di rumah. Melalui komunikasi dua arah ini, guru dan orang tua dapat saling melengkapi informasi demi kepentingan terbaik anak. Tak hanya itu, kegiatan sekolah yang melibatkan partisipasi orang tua, seperti lomba kreativitas, hari keluarga, atau kegiatan memasak bersama, juga menjadi sarana efektif untuk mempererat hubungan antara sekolah, anak, dan keluarga.

Namun, kolaborasi yang ideal ini tidak selalu berjalan mulus. Tantangan sering muncul, terutama ketika orang tua memiliki kesibukan yang padat sehingga sulit meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan sekolah. Ada pula orang tua yang berpandangan bahwa pendidikan sepenuhnya merupakan tanggung jawab guru. Di sisi lain, ada guru yang mungkin belum memiliki strategi komunikasi yang efektif untuk menjalin kedekatan dengan orang tua. Meski begitu, tantangan ini dapat diatasi dengan membangun kesadaran bersama bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama. Sekolah dapat mengadakan kegiatan parenting, pelatihan komunikasi, atau forum diskusi keluarga untuk memperkuat peran orang tua dalam pendidikan anak. Mutu pendidikan anak usia dini tidak dapat diukur hanya dari kemampuan akademik seperti membaca dan berhitung, melainkan dari perkembangan menyeluruh anak sesuai dengan usianya. Anak yang ceria, percaya diri, mampu berinteraksi, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi adalah cerminan dari pendidikan yang bermutu. Untuk mencapai hal itu, sinergi antara guru dan orang tua harus terus dijaga.

Seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara, "Setiap anak dilahirkan dengan kodratnya masing-masing, dan tugas pendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat itu agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya." Tugas menuntun itu tidak hanya milik guru, tetapi juga tanggung jawab orang tua. Ketika keduanya bekerja sama dengan penuh kasih dan saling menghargai peran masing-masing, maka anak akan tumbuh dalam lingkungan belajar yang harmonis, menyenangkan, dan mendukung seluruh potensi dirinya. Kolaborasi antara orang tua dan guru bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari kepedulian terhadap masa depan anak. Ketika sinergi ini terjalin dengan baik, mutu pendidikan anak usia dini akan meningkat, dan anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun