Mohon tunggu...
Adinda Fadhilla Nayyara
Adinda Fadhilla Nayyara Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Bisnis Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia

Mahasiswa yang tertarik pada dunia pendidikan, bisnis, dan pariwisata. Platform ini menjadi ruang bagi saya untuk bertukar wawasan serta berbagi pengalaman, pemikiran, dan catatan perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Sambil Bermain, Anak-anak Green English Pahami Ekosistem Mangrove Lewat Eco-Board Game "Mangropoly"

29 September 2025   13:30 Diperbarui: 29 September 2025   13:02 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah berbagai tantangan lingkungan hidup dan isu degradasi lingkungan yang kian merajalela, edukasi tentang pentingnya ekosistem mangrove perlu diajarkan sejak dini. Anak-anak sebagai generasi penerus perlu dikenalkan pada isu keberlanjutan dengan cara yang relevan dan menyenangkan. Menjawab tantangan tersebut, Tim Hibah Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menghadirkan pendekatan edukatif dan kreatif melalui permainan papan bertema lingkungan, yaitu "Mangropoly".

Kegiatan ini diselenggarakan pada  tanggal 6 Juli 2025 di Rumah Belajar Green English di Condet, Jakarta Timur, yang merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat Tim FEB UI bekerja sama dengan Green English. Green English adalah sebuah lembaga belajar bahasa Inggris yang juga mengintegrasikan isu-isu lingkungan dalam pembelajaran siswanya. Dalam kegiatan ini, Tim Pengmas FEB UI bekerja sama dengan Kak Nadiyah sebagai inisiator Green English dan para murid. Kolaborasi ini menghasilkan suasana belajar yang partisipatif, interaktif, dan menyenangkan.

Mangropoly merupakan sebuah adaptasi permainan monopoli yang dikembangkan secara khusus untuk mengangkat isu konservasi mangrove. Dalam permainan ini, peserta dapat membeli dan mengelola berbagai kawasan konservasi mangrove di Indonesia seperti Pantai Indah Kapuk (PIK), Taman Nasional Baluran, Taman Sembilang, hingga pesisir Raja Ampat. Properti yang digunakan dalam permainan ini bukan berupa gedung-gedung konvensional saja, melainkan berupa pohon mangrove, pusat konservasi, dan penginapan. Permainan ini dirancang agar anak-anak mengetahui bagaimana keterkaitan antara aktivitas manusia dan pentingnya keberadaan mangrove.

Mangropoly (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FEB UI)
Mangropoly (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FEB UI)

Yang membuat permainan ini semakin menarik adalah adanya fitur Eco Card dan Eco Quiz, yang menggantikan elemen kartu dana umum layaknya pada permainan monopoli. Anak-anak diajak menjawab berbagai pertanyaan seputar mangrove, manfaat ekologisnya, serta ancaman-ancaman yang dihadapi. Seluruh materi kuis ini telah dikenalkan dalam sesi pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. Kombinasi antara pengetahuan dan strategi dalam permainan memberikan pengalaman belajar yang utuh dan menyenangkan.

Salah satu peserta, Deyra (kelas 10), menyatakan antusiasmenya:

"Kegiatannya berkesan karena games-nya seru. Kita bisa belajar tentang mangrove dari permainan seperti monopoli, jadi belajarnya gak membosankan."

Kegiatan ini tidak hanya berhasil membuat siswa antusias, tetapi juga memicu rasa ingin tahu dan keterlibatan emosional terhadap isu lingkungan. Interaksi yang terbangun selama permainan juga menunjukkan bahwa pendekatan berbasis permainan dapat memperkuat nilai kolaborasi, empati, dan tanggung jawab sosial.

Menurut tim Pengmas FEB UI, permainan ini dikembangkan untuk membuat pengalaman belajar tetap menyenangkan sehingga siswa lebih antusias untuk mendengarkan dan mencari tahu. Lewat simulasi permainan seperti Mangropoly, siswa dikenalkan pada bagaimana pengambilan keputusan ekonomi yang dapat berdampak terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar. Dalam jangka panjang, pendekatan edukasi seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan "environmental literacy" yaitu pemahaman kritis dan menyeluruh terhadap isu lingkungan yang dibarengi dengan sikap peduli dan kemampuan bertindak.

Potret Anak-anak Green English bersama Tim Pengmas FEB UI  (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FEB UI)
Potret Anak-anak Green English bersama Tim Pengmas FEB UI  (Sumber: Dokumentasi Tim Pengmas FEB UI)

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FEB UI untuk mendorong inovasi sosial melalui kegiatan pengabdian masyarakat. FEB UI percaya bahwa penguatan nilai-nilai keberlanjutan tidak cukup dilakukan melalui teori, tetapi perlu diterjemahkan dalam bentuk kegiatan nyata, kolaboratif, dan kontekstual. Dengan menggabungkan peran akademisi, pendidik, dan komunitas lokal, kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi lingkungan dapat dilakukan secara inklusif dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun