Mohon tunggu...
Adinda DwiSofia
Adinda DwiSofia Mohon Tunggu... Lainnya - Adinda Dwi Sofia

Bissmillah

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Balik Langkahnya Inflasi Rendah dan Stabilnya Harga Komoditas Bahan Pangan saat Bulan Ramadhan

19 Mei 2020   14:32 Diperbarui: 19 Mei 2020   14:41 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat bergam islam. Dimana menurut umat muslim, bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan sangat suci. Biasanya sepanjang bulan ramadhan konsumsi masyarakat akan meningkat. 

Masyarakat akan membeli takjil selama bulan ramadhan dan masyarakat akan berbondong - bondong membeli kue, baju ataupun pernak pernik lainnya untuk lebaran. 

Ramadhan tahun ini berbeda dengan ramadhan sebelumnya, pada tahun ini bulan ramadhan terdapat fenomena penyebaran wabah Covid - 19. Dimana wabah Covid - 19 ini membuat pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yaitu physical distancing. Dimana kebijakan tersebut berisi tentang pembatasan aktivitas masyarakat dalam bersosialisi atau kegiatan yang lain yang berhubungan dengan orang lain.

Dalam bulan ramadhan biasanya inflasi akan meningkat. Mengapa bisa seperti itu? Biasanya pada saat ramadhan harga komoditas untuk bahan meningkat. Peningkatan harga bahan pangan tersebut yang dapat menyebabkan inflasi. 

Meningkatnya sebagian besar harga komoditas bahan pangan yang menyebabkan tingginya tingkat inflasi menjelang bulan Ramadhan memang bukan hal baru, karena permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pokok terutama pangan selalu meningkat setiap menjelang bulan Ramadhan. 

Pada tahun 2019, pada saat bulan ramadhan inflasi naik sebesar 3,32% pada Mei 2019, meningkat dari inflasi bulan lalu sebesar 2,83%. Peningkatan inflasi ini disebabkan karena permintaan meningkat pada saat bulan ramadhan mengakibatkan harga komoditas bahan pangan mengalami kelonjakan yang sangat tajam. Dimana pelonjakan harga komoditas bahan pangan dapat naik sekitar 50% dari harga setiap harinya.

Pada tahun 2020, fenomena musiman tersebut tidak terjadi. Bank Indonesia memprediksi inflasi pada bulan ramadhan tahun ini merupakan inflasi terendah selama ramadhan dan bahkan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,08% selama April 2020. Laju inflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,10%. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya pun jauh lebih rendah. Pelemahan ini diakibatkan karena adanya wabah Covid - 19. Saat ini daya beli masyarakat melemah karena pada saat ini pendapatan masyarakat juga ikut melemah. Bukan hanya itu saja, saat ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya atau di PHK karena perusahaan tidak ingin mengambil kerugian yang sangat besar. Jadi disini pemilik perusahaan memutuskan untuk melakukan PHK secara besar agar perusahaan dapat bertahan disaat pandemi ini.

Fenomena yang juga hilang pada saat ini yaitu harga komoditas bahan pangan cenderung stabil. Fenomena ini sangat terjadi pada saat ramadhan. Biasanya, pada saat ramadhan harga komoditas bahan pangan meningkat tajam hal tersebutlah yang membuat inflasi akan meningkat tajam. Saat ini pemerintah berkomitmen menjaga pasokan supply selama wabah dan pemerintah juga akan menjamin beras dan gula tidak akan langka, pasokan yang tersedia juga cukup, sehingga permintaan tidak mengalami lonjakan yang sangat tajam.

Disini Menteri Perdagangan memastikan stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton.  Kecukupan stock beras ini dipastikan tidak akan mempengaruhi nilai inflasi. Pemerintah Indonesia juga melakukan pengawasan secara langsung dan rutin terhadap pasar. Selain itu juga pemerintah Indonesia menetapkan pelarangan ekspor pada saat yang sama. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat agar harga komositas bahan pangan tetap stabil dan tidak mengalami pelonjakan yang sangat tajam.

Pelonjakan tidak terjadi pada saat bulan ramadhan ini juga dipicu dengan adanya bantuan sembako atau bahan pokok kepada masyarakat. Bantuan ini ditujukan untuk membantu meringkan beban masyarkat yang saat ini tidak memiliki pekerjaan dan pendapatannya melemah. Pemerintah melarang keras adanya pelonjakan harga komoditas bahan pangan, karena saat ini saja dilihat dari fakta yang ada pada saat harga komoditas bahan pangan stabil saja, daya beli masyarakat melemah, bagaimana jika harga komoditas bahan pangan melonjak sangat tajam? Bisa - bisa masyarakat mengalami busung lapar atau sejenisnya karena tidak dapat membeli bahan pangan.

Saat ini memang berbeda dengan ramadhan tahun sebelumnya, saat ini inflasi rendah dan harga komoditas bahan pangan cenderung stabil. Namun pelemahan inflasi ini menunjukkan bahwa perekonomian suatu Negara bisa dikatakan sehat. Adanya fenomena pelemahan ini mendorong Bank Indonesia membentuk tim pengendali secara nasional maupun daerah. Dimana pembentukan tim ini diprediksi untuk menjaga kestabilan harga komoditas bahan pangan agar tidak mengalami pelonjakan yang sangat tinggi yang berakibat melonjaknya inflasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun