Mohon tunggu...
Adinda Dwi Prasasti
Adinda Dwi Prasasti Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Raden Intan Lampung

Maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 terhadap Sektor Perbankan di Indonesia

13 Mei 2020   17:27 Diperbarui: 13 Mei 2020   17:30 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Nama: Adinda Dwi Prasasti

NPM: 1851030330

Kelas: Akuntansi Syariah E

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I

Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di seluruh negara di dunia. Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu menghentikan penyebarannya sehingga berdampak buruk untuk semua sektor tak terkecuali sektor perekonomian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah kematian terkait Covid-19 di seluruh dunia telah bertambah setiap bulannya.

Dalam riset yang dirilis belum lama oleh JP Morgan menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global, emerging market, dan kawasan Asia Pasifik direvisi 10 hingga 30 poin lebih rendah secara year to date. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi global diperkirakan menurun pada kuartal I tahun ini dan akan berlanjut kuartal-kuartal berikutnya. Dampak virus covid-19 ini pun dirasakan oleh industri perbankan. Dan beliau pun menjelaskan beberapa risiko yang membayangi industry perbankan yaitu penyaluran kredit, penurunan kualitas aset dan pengetataan margin bunga bersih.

Pandemi virus corona ini juga diperkirakan akan melemahkan sektor perbankan di Indonesia. Dalam riset yang disampaikan lembaga rating global, Fith Rating baru-baru ini telah merevisi peringkat operasional bank-bank di Indonesia menjadi speculative -- non investment grade dari sebelumnya lower medium grade -- investment grade. Revisi skor operational Fitch ini artinya mencerminkan adanya ketidakpastian seputar tingkat keparahan dari durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap operasional bank-bank di Indonesia.

Dampak Covid-19 ini juga berdampak bagi perbankan syariah di Indonesia. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga, tetapi beroperasi dengan sistem bagi hasil dan margin. Jika dalam kondisi ekonomi yang bagus bank syariah memperoleh keuntungan yang besar dari penyaluran pembiayaan karena nasabahnya usahanya juga pada bagus maka nasabah penabung juga akan mendapatkan keuntungan yang besar juga karena menggunakan sistem bagi hasil.

Sebaliknya apabila kondisi ekonomi kurang bagus seperti pandemi covid-19 yang saat ini sedang terjadi yang mengakibatkan para nasbah pembiayaan mengalami penurunan pendapatan maka kewajiban bank dalam memberikan bagi hasil kepada nasabah penabung akan menyesuaikan pula.

Di bank syariah, besar rasio yang disepakati saat awal akad dalam sistem bagi hasil, ini yang membedakan dengan bank konvensional. Suku bunga di bank konvensional bisa berubah sesuai suku bunga di Bank Indonesia. Sedangkan di bank syariah diterapkan bagi hasil sesuai kesepakatan porsi di awal akad dan akan dijalankan hingga akhir perjanjian. Besar laba bank syariah bergantung pada keuntungan yang didapat dari pihak bank, rasionya akan meningkat seiring peningkatan keuntungan bank syariah itu. Hal ini jelas berbeda dengan bank konvensional, bunga yang didapat nasabah bank konvensional persentasenya tetap meski bank sedang mendapatkan keuntungan tinggi ataupun rendah.

Untuk risiko pertama yaitu penyaluran kredit (pembiayaan), bank syariah maupun bank konvensional akan mengalami kondisi yang sama. Baik bank syariah maupun bank konvensional akan sama-sama mengalami pelambatan penyaluran kredit (pembiayaan). Sedangkan untuk risiko kedua yaitu penurunan kualitas aset, baik bank syariah maupun bank konvensional akan sedikit terbantu dengan adanya POJK. Bank syariah diprediksi akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan bank konvensional di risiko ketiga yaitu pengetatan margin bunga bersih. Hal tersebut dikarenakan bank syariah menggunakan sistem bagi hasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun