Mohon tunggu...
Adinda Dwi Nuraini
Adinda Dwi Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - 23107030020

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Love

Romantis: Kisah Cinta Sepasang Suami-Istri Beda 17 Tahun

19 Mei 2024   00:31 Diperbarui: 19 Mei 2024   00:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang - orang pada umumnya, ketika membahas soal pernikahan tentang perbedaan usia, mereka mengatakan "umur hanyalah angka". Dan sepasang kekasih ini membuktikan semua perkataan yang datang daru orang-orang tersebut. Selisih umur yang terbilang jauh tidak menghalangi sepasang kekasih ini untuk membangun bahtera kehidupan rumah tangga.

Pasangan suami-istri ini yaitu Supangat dan Halimatul Farida. Supangat adalah seorang lelaki asal Blitar yang lahir pada tanggah 28 Februari 1965. Supangat lahir dari keluarga sederhana dia merupakan anak ke 4 dari 8 bersaudara, faktanya Supangat merupakan satu-satunya anak yang berhasil mengenyam pendidikan hingga lulus S2. 

Supangat juga memiliki latar belakang mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren selama kurang lebih 6 tahun. Setelah lulus dan menyandang gelar Sarjana, Supangat memilih untuk mengadu nasib ke negeri tetangga yaitu di Malaysia, dengan uang saku secukupnya dan tekad sekuat-kuatnya Supangat berangkat merantau ke negeri jiran ini.

Selama di Malaysia, Supangat begitu sungguh-sungguh bekerja disebuah pabrik sehingga menyabet nominasi Karyawan terbaik di akhir masa kontrak kerjanya. Di Malaysia juga Supangat mengenal seorang ibu asal Tulungagung bernama Masruroh, Supangat menganggap Masruroh seperti kakaknya sendiri. 

Singkat cerita sudah tibalah saatnya Supangat untuk pulang, karena usianya yang sudah menginjak kepala tiga dan sudah waktunya untuk menikah. Datanglah Supangat ke Masruroh untuk menceritakan kegelisahannya tersebut dan berharap masruroh mempunyai keponakan atau saudara perempuan yang sekiranya sudah waktunya menikah dan mau diajak menikah. Masruroh akhirnya memberikan solusi untuk Supangat.


Masruroh menyarankan agar Supangat mendatangi rumahnya di Tulungagung ketika sudah pulang nantinya. Waktu itu pun tiba, ketika Supangat sudah memijakkan kaki di Tanah air, hari berikutnya Supangat langsung mencari alamat Masruroh, dan kebetulan memang waktu pulang Supangat dan Masruroh hampir bersamaan, sehingga Masruroh sampai di tanah air lebih dulu daripada Supangat.

Supangat sangat merasa bersemangat ketika sudah menemukan dan sampai di rumah Masruroh, Supangat pun menanyakan kepada Masruroh jadi siapa yang mau diajak menikah olehnya?. Setelah itu Masruroh memanggil anak gadisnya yang waktu itu masih berusia 13 tahun untuk agar menuju ke ruang tamu. Dan ternyata kalimat yang keluar dari binir Masruroh untuk menjawab pertanyaan Supangat tadi yaitu kalimat "Menikahlah dengan anakku, Nikahilah dia".

Supangat kaget tak kepalang, dia tak menyangka bahwa Masruroh menawarkan anaknya sendiri untuk dinikahinya. Supangat berkali-kali menanyakan apakah anak usia 13 tahun itu berkenan menikah dengannya? Masruroh pun meyakinkan Supangat atas keputusannya itu. Namun, Supangat harus menunggu si gadis itu tadi menuntaskan pendidikan hingga lulus SMA. 

Ya, anak gadis itu tadi bernama Halimatul Farida atau biasa dipanggil Halima, Perempuan yang lahir pada tanggal 5 April 1982. Anak ke 5 dari 6 bersaudara ini merupakan anak yang berbakti dengan orang tuanya. Halima merasa sangat terkejut ketika ibunya memintanya untuk menikah dengan sosok lelaki asing yang tak pernah dikenalnya yang waktu itu sedang duduk di kursi ruang tamunya itu. 

Disisi lain, Halima juga dikuatkan oleh kakak-kakaknya dengan kalimat "Udahlah, Ikutin aja apa kata ibumu, karena sejatinya apa yang dikatakan ibu itu sudah pasti benar, ibu tau yang terbaik untukmu". Dengan lebih menguatkan dirinya sendiri, akhirnya Halima menyetujui perjodohannya tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun