Mohon tunggu...
Adinda Nadine
Adinda Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate from Psychology

Terlambat untuk tenar di koran, terlalu cepat untuk tenar di internet, tepat waktu untuk mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Film

After-Thought "Blade Runner 2049" dari Orang yang Tidak Suka Nonton (Spoiler!)

15 November 2023   00:32 Diperbarui: 15 November 2023   00:38 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Theatrical Release Blade Runner 2049 (IMDb)

Sebagai seseorang yang tidak suka menonton film (lebih tepatnya sangat pemilih), 'Blade Runner 2049' adalah film yang aku putuskan untuk tonton karena banyaknya meme dan video editan tentang film ini di internet. Banyak halangan yang muncul untuk menonton film ini, salah satunya adalah durasi film yang sangat lama. Selain itu, ternyata film ini adalah lanjutan dari film 'Blade Runner' dari tahun 1982. Aku tidak menonton film originalnya karena tidak ada di Netflix (ditambah lagi sesuai dengan judul artikel ini aku tidak terlalu suka menonton film, jadi aku tidak ingin kerja keras untuk mencari film 'Blade Runner' originalnya dan beberapa prequel yang mereka buat). Seperti bisa membaca pikiranku, Netflix bilang film ini akan segera pergi jadi mumpung dia masih disini ayo segera di tonton.

Jujur saja, aku butuh waktu yang cukup lama menonton film ini karena alurnya yang lambat, jadi kadang aku keluar di tengah-tengah film kemudian melanjutkannya di hari lain. Aku terus berpikir, 'Film ini indah sekali tapi ya ampun, alurnya terlalu lambat.' Tapi sungguh, film ini benar-benar indah. Tiap framenya bisa dijadikan poster karena terlihat jelas pembuat film ini mempunyai aesthetic yang ingin dia penuhi, dan dia berhasil.

Tapi bagiku 'Blade Runner 2049' berhasil meninggalkan bekas yang mendalam tidak hanya karena frame-frame indahnya tapi karena sensasi ketika menonton akhirnya. Film berakhir, kemudian aku memproses tentang apa yang baru saja aku lihat dan mengartikan apa yang tadi aku proses. Semua kejadian yang terjadi diawal dan ditengah film menjadi masuk akal.

Lalu aku sadar.

Oh.

Aku kira film 'Blade Runner 2049' mempunyai alur cerita yang umum, yaitu tentang K seorang robot-manusia (dalam dunia film ini disebut sebagai 'replicant') yang bekerja di kepolisian sebagai Blade Runner. Tugasnya adalah mencari dan 'mematikan' replicant edisi lama. Kemudian seperti tokoh utama pada umumnya kita mengetahui bahwa ternyata K adalah sebuah anomali karena dia adalah anak yang dilahirkan oleh replicant. Ini adalah keajaiban karena tidak mungkin robot melahirkan apalagi hamil. 'Oh ini normal, K adalah karakter utamanya. Normal untuk karakter utama punya backstory yang tidak terduga.' Aku pikir. Fakta mengenai K yang ternyata punya orangtua memberikan sedikit cahaya di tengah-tengah kehidupan K yang kelam. Dalam film ini tergambar jelas bahwa K adalah karakter yang sangat kesepian. Hidupnya hanyalah sebatas 'Polisi Replicant', dia tidak punya hubungan yang bermakna dengan orang lain. Satu-satunya hubungan yang dia punya adalah dengan pacarnya. Pacar virtualnya. Virtual, tidak nyata.

Selama film berjalan, aku rasa setiap fakta yang membenarkan masa lalu K sebagai anak dari replicant memberikan K rasa akan tujuan. Hidupnya menjadi lebih bermakna dan ia punya tujuan yang jelas.

Setidaknya itu yang K dan aku sebagai penonton kira sampai kita sampai di satu titik dimana terdapat fakta baru. Keajaiban ini, anak dari replicant ini adalah anak perempuan. Keajaiban ini, bukanlah K yang berjenis kelamin laki-laki.

Misi K berubah dan sekarang dia harus menyelamatkan seseorang yang ia kira adalah ayahnya kemudian mempersatukannya dengan anak perempuannya. Sebagaimana film umumnya berakhir, K berhasil menyelesaikan misinya. Sang ayah dan anak perempuannya akhirnya bersatu. K berada diluar, entah menunggu atau beristirahat. Ia terduduk sambil melihat keatas langit. Salju turun, tangannya menekan luka di perutnya, hasil dari perjuangannya melawan musuh. Matanya kosong.

Film selesai.

Jadi, apa yang aku sadari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun