Mohon tunggu...
Adienda Afiansyah
Adienda Afiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Pilihan

Limbah Negeri yang Menyala Menjadi Harapan Energi untuk Dunia

8 Juni 2023   10:40 Diperbarui: 8 Juni 2023   17:04 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: wide open ats.com)

Sebagai suatu kebutuhan, kita memerlukan sumber energi untuk bertahan hidup. Bahkan tanpa kita sadari, mungkin kita telah menggunakan energi lebih banyak dari yang diperkirakan. 

Dimulai dari kipas angin yang selalu menyala setiap hari, mengecas laptop serta smartphone, hingga kendaraan yang digunakan sehari-hari. Tapi, sadarkah kamu bahwa sebagian besar sumber energi yang kita gunakan berasal dari bahan bakar fosil yang jumlahnya sudah terbatas bahkan data menunjukkan produksi minyak dan gas semakin menurun dari tahun ke tahun hingga 2019. Begitu miris bukan? 

Di samping kebutuhan bahan bakar fosil sebagai energi harian, sampah dapur yang kita gunakan pun menjadi kebutuhan pengeluaran harian. Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin meningkat. 

Bahkan menurut databoks.katadata, negara Indonesia menduduki peringkat ke-2 setelah Arab Saudi dengan jumlah limbah dapur sekitar 300 kg per orang per tahun. Ini merupakan suatu pencapaian yang kurang baik sehingga kita perlu kurangi. Bahkan sebagai perbandingan, negara maju seperti Indonesia dapat menghasilkan 100 hingga 170 kg limbah dapur per kapita per tahun, artinya dua kali lebih banyak dari negara berkembang. 

Coba kita bayangkan di 10 tahun mendatang, apabila limbah dapur dibiarkan dan terus menumpuk, maka akan mengakibatkan dampak buruk yang berkelanjutan, seperti bau yang tidak sedap, berpotensi menyebarnya penyakit, bahkan menjadi penyebab dalam meningkatnya suhu sehingga timbul pemanasan global. 

Di samping itu, penggunaan bahan bakar fosil yang digunakan terus menerus untuk bahan bakar minyak bagi kendaraan, mesin pertanian, dan alat industri lainnya pada suatu saat nanti akan habis. Oleh karenanya dibutuhkan suatu alat dan alternatif dalam mengelola hal ini, salah satunya dengan energi terbarukan yaitu biohidrogen. 

Sebagai alternatif dalam mewujudkan harapan baru untuk hidup keberlanjutan, tidak bergantung pada fosil dan memanfaatkan limbah dapur, biohidrogen menjadi salah satu alternatifnya. 

Biohidrogen merupakan sumber energi terbarukan yang dapat dihasilkan dari limbah organik. Hasil akhir dari produksi biohidrogen adalah gas hidrogen yang ketika digunakan sebagai bahan bakar tidak akan menghasilkan gas berbahaya, melainkan uap air.  

Bahan utama dari biohidrogen ini menggunakan limbah dapur. Limbah dapur memiliki makromolekul yang tinggi sehingga dapat digunakan substrat dalam proses fermentasi dan berpotensi menghasilkan hidrogen yang lebih banyak. 

Prinsip yang digunakan dari biohidrogen ini adalah fermentasi yang melibatkan bakteri anaerob fakultatif dan anaerob obligat. Lalu alat yang digunakan dalam produksi hidrogen ini dapat dilakukan oleh masyarakat karena mudah dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun