Mohon tunggu...
Adinda AmaliaSholihah
Adinda AmaliaSholihah Mohon Tunggu... Lainnya - Adinda Amalia Sholihah

actually, motivation is a result. Motivation is pride you take in work you have already done. Which fuels your willingness to do even more. -The motivation Myth

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Demontrasikan Bioplastik Sederhana sebagai Edukasi Upaya Ramah Lingkungan

18 Agustus 2022   09:47 Diperbarui: 18 Agustus 2022   09:54 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah menjadi persoalan utama yang perlu diperhatikan oleh seluruh manusia. Khususnya, sampah plastik saat ini
yang keberadaannya banyak memunculkan masalah.  Terlebih, sampah plastik yang sulit terurai oleh bumi yang semakin terlihat  jelas dan nyata. Jika hari ini kita menjumpai  tanah, sungai, bahkan laut, kita bisa sekaligus disuguhkan sebuah sampah-sampah plastik yang berada di tengah tanah, sungai dan laut tersebut. Menyedihkan bukan?

Tanah dan laut dikotori dengan sampah yang seharusnya berada di tempatnya.
Tentunya, permasalahan ini menimbulkan pertanyaan besar, "akan bagaimana dan seperti apakah  jalannya tumpukan sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk dan menggunung ini?"

Maka dari itu, permasalahan ini menjadi bahan koreksi tugas dan kewajiban bersama karena semua memiliki peran dan pengaruhnya masing-masing.

Pada selasa, 06 Agustus 2022 Mahasiswa KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil mendemontrasikan bioplastik sederhana kepada anak SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang bertempat di SMP PGRI Pamijahan Kabupaten Bogor sebagai salah satu bentuk edukasi untuk mengurangi produksi dan penggunaan sampah plastik HDPE (High Density Polyethyelene).

Sebelum praktik bioplastik sederhana dimulai, lebih dahulu siswa diajak diskusi  bersama mengenai dampak dari penggunaan sampah plastik dan solusi pencegahan masalah sampah plastik tersebut.

Pencegahan termudah untuk mengurangi sampah plastik ini ialah dengan penggunaan plastik sebijak dan sehemat mungkin. Misalnya, penggunaan barang-barang yang bisa dipakai ulang, seperti botol minum, sendok makan, sedotan, tas-tas belanja dan lain sebagainya. Atau bisa juga dengan mengurangi semaksimal mungkin penggunaan tissue dan barang-barang yang mudah menjadi sampah.

Bioplastik didemontrasikan dengan harapan siswa dapat memahami sebaik mungkin alternatif dari penggunaan plastik yang biasa kita gunakan.  

Menurut Agustin dan Padmawijaya (2016) bioplastik adalah plastik ramah lingkungan, dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme yang sebagian atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui.

Apa saja manfaat dari bioplastik ini? Pertama, sebagai pengganti plastik yang biasa digunakan.  Bioplastik ini bisa digunakan sebagai kemasan karena bahannya yang tidak mudah ditembus uap air.  Kedua, bioplastik yang terbakar juga tidak akan menghasilkan senyawa kimia yang berbahaya, oleh karena itu baik untuk tanah. Bahkan kualitas tanah akan meningkat berkat adanya bioplastik karena hasil penguraian mikroorganisme akan meningkatkan unsur hara dalam tanah.  Selain itu, karena fungsinya bisa digunakan sebagai pengganti kemasan, bioplastik ini mampu memperpanjang simpan produk dan bersifat ramah lingkungan.

Praktik bioplastik sederhana yang dilakukan  oleh Mahasiswa KKN UIN Jakarta  menggunakan bahan-bahan yang sangat mudah dicari. Seperti asam cuka/ asam asetat, minyak sayur, tepung tapioka atau bisa pula tepung meizena dan air. Siswa cukup antusias melihat dan mempraktikan secara langsung pembuatan bioplastik sederhana ini.

Langkah pembuatannya cukup mudah ialah dengan menggabungkan tepung meizena/tepung tapioka dengan takaran 1 sendok makan, asam cuka dan minyak sayur setengah sendok makan dan air secukupnya. Kemudian diaduk hingga rata, lalu panaskan di atas kompor yang menyala sambil diaduk hingga bahan berganti tekstur menjadi agak kental. Setelah itu, bahan diratakan di almunium foil. Dan langkah selanjutnya ialah proses pengeringan di bawah sinar matahari dengan memakan waktu 24jam atau seharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun