Selaras dengan canggihnya zaman guru dituntut untuk menguasai berbagai model pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan aktif serta tidak monoton bagi siswa. Apalagi zaman sekarang diharapkan siswa memiliki kemampuan 4C critical thinking, collaboration, creativity, dan communication. Model-model mengajar (teaching models) adalah blue print mengajar yang di rekayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pengajaran (Khaerunisa dan Aqwal, 2020)
Salah satu cara mewujudkan pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan model jigsaw. Mari berkenalan dengan model Jigsaw. Model jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam kelas yang heterogen (Palennari (dalam Abbas, 2019). Model jigsaw tergolong model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa ke dalam kelompok asal dan kelompok ahli, ini lah yang menjadi ciri khas dari model pembelajaran jigsaw. Tokoh yang mempopulerkan model pembelajaran jigsaw ialah Elliot Aronson yang merupakan ahli pendidikan di Amerika. Pengembangan model ini dilakukan pada tahun 1971. Lalu bagaimana langkah-langkah penerapan model jigsaw ini?
Model jigsaw 1 dapat diterapkan melalui sintaks berikut :
1.Membentuk kelompok Asal
Guru dapat membentuk siswa ke dalam kelompok/group terdiri 4-6 kelompok, perlu diingat dalam pembagian kelompok haruslah bisa dibagi rata misalnya, terdapat 5 kelompok yang didalamnya terdapat 5 siswa maka seluruh kelompok dari kelompok pertama sampai kelompok 5 itu haruslah memiliki anggota yang sama yaitu 5 siswa.
Berikut ilustrasinya :
2.Membagi konten ke dalam jumlah yang sama sesuai kelompok
Guru membagi materi ke dalam konten-konten kecil yang sesuai dengan kelompok jigsaw yang dimiliki. Pastikan satu konten mewakili satu anggota kelompok.
3.Setelah membagi konten ke dalam jumlah yang sama sesuai kelompok, maka selanjutnya ialah membagi satu konten tersebut kepada masing-masing anggota kelompok jigsaw. Misalnya menetapkan materi 5 sila pancasila ke dalam kelompok jigsaw, maka masing-masing anggota jigsaw tersebut mendapatkan satu konten yakni butir sila di tiap anggota.