Mohon tunggu...
Adila Huwaida
Adila Huwaida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemandu Wisata Amatir di Hutan Konservasi

11 November 2018   08:40 Diperbarui: 11 November 2018   14:15 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanganku menggenggam peluit dari Anggi. Karena keadaan yang semakin gelap, sudah pasti tak mudah jika mobil sedan yang dibawa rekanku harus mencari rombongan mereka.

Lukman tersenyum lega setelah melihat Prita dan Kevin baik-baik saja. Aku meminta maaf karena masih menjadi pemandu wisata yang amatir. Sama sekali tidak memiliki keahlian dalam memperbaiki minibus, sehingga keadaan menjadi semakin genting. Keluarga itu berkata bahwa semua ini bukan masalah, yang terpenting anaknya baik-baik saja itu sudah cukup. Jadi, aku pamit kepada mereka untuk kembali ke minibus. Meninggalkan peluit untuk dibunyikan, disaat keberadaan mobil sedan telah mendekat.

18:25

Aku kembali menemani Fred dan Anggi di dalam minibus. Bercakap ria sambil menunggu motor penjaga pondok datang. Anggi berkali-kali mempromosikan akun-akunnya, membujuk aku dan Fred untuk membuka blognya. Fred hanya tertawa sambil menyeduh air hangat, tak mengerti apa yang dibicarakan Anggi.

18:45

Motor itu membawa Anggi beserta mulut cerewetnya. Tersisa aku dan Fred yang menanti jemputan itu kembali, sekaligus reparasi mobil yang datang kemari.

19:45

Motor hitam itu telah menungguku di depan minibus, tapi aku bersikeras untuk menunggu reparasi datang sebentar lagi. Dan benar saja, tak lama kemudian beberapa orang dengan segala peralatan yang lengkap datang menuju cahaya yang dihasilkan oleh minibus tua ini.

Lampu minibus telah mati, tergantikan oleh lampu emergency yang dibawa mereka. Aku mempercayakan minibus ini untuk diambil esok hari. Mereka tak keberatan, karena uang muka sudah dibayar. Beruntungnya lagi, reparasi itu berasal dari nama besar yang sudah pasti tak bisa macam-macam dengan minibus tua ini. Mereka pasti menjaga nama baiknya dan melakukan tugas dengan baik.

Aku melangkah menaiki motor, menuju ke pondok untuk menyusul Kanaya, Her, Anggi, dan Fred. Mengumumkan bahwa kita semua bisa kembali ke penginapan esok harinya, sekaligus memberi kabar yang membuat Her menjadi tenang. Tak lupa aku meminta maaf kepada mereka semua, terutama Fred yang telah banyak membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun