Mohon tunggu...
Adikha Dwi Gustiyana
Adikha Dwi Gustiyana Mohon Tunggu... Photography

Saya seorang mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia yang sudah jatuh cinta dengan dunia fotografi dan videografi sejak kelas 11 SMA. Bagi saya, fotografi bukan sekadar hobi, tapi juga cara untuk mengekspresikan diri dan menangkap momen-momen berharga yang bisa jadi cerita visual. Hingga kini, saya terus mengasah kemampuan di dunia visual, baik lewat proyek pribadi maupun kolaborasi, sambil terus belajar dan berkembang di dunia perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Lebih Dekat Lezatnya Tahu Sumedang

27 April 2025   23:01 Diperbarui: 27 April 2025   23:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggilingan menggunakan alat manual hingga menjadi bubur halus.

  • Perebusan untuk memisahkan sari kedelai.

  • Pencetakan tahu dengan cetakan kayu sederhana.

  • Penggorengan dalam minyak panas menggunakan teknik khusus agar kulit luar tahu mengembang sempurna.

  • "Kami mempertahankan metode tradisional ini karena mesin modern tidak bisa menghasilkan tekstur dan rasa yang sama," ungkap Pak Dedi sambil memperlihatkan dapur produksinya.

    Setiap hari, beliau memproduksi antara 500 hingga 800 potong tahu, sebagian dijual di warung sendiri, sebagian lagi didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di sekitar Sumedang.

    Meskipun popularitas tahu Sumedang terus bertahan, bukan berarti perjalanan usaha ini tanpa rintangan. Pak Dedi mengungkapkan beberapa tantangan yang kerap dihadapi:

    • Harga kedelai yang tidak stabil karena bergantung pada pasokan impor.

    • Kompetisi dari produsen tahu lain, termasuk tahu-tahu instan yang kualitasnya kadang kurang terjaga.

    • Perubahan gaya hidup generasi muda yang lebih menyukai makanan cepat saji.

    Namun, semangat untuk mempertahankan warisan kuliner ini tetap membara.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun