Mohon tunggu...
Pusawi Adijaya
Pusawi Adijaya Mohon Tunggu...

Dunia Dalam Genggaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Black Box Pesawat Sukhoi

11 Mei 2012   21:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:25 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13367718531121544889

Kebenaran penyebab jatunya Sukhoi Superjet 100 masih dicari. Salah satu bahan analisis yang paling penting adalah ditemukannya kotak hitam yang ada di dalam pesawat Sukhoi pada saat terbang. Dari kotak hitam itu semua terekam kejadian-kejasian selama penerbangan. Namun sayang samapai saat ini kotak itu belum ditemukan.

Menurut saya, dilihat dari sisi kemanusiaan, mengevakuasi korban Sukhoi terlebih dahulu itu penting karena banyak keluarga korban yang menanti di rumah masing-masing.  Dari sisi pencarian fakta penyebab terjadinya kecelakaan Sukhoi, sangat penting membentuk tim khusus untuk mencari kotak hitam Sukhoi. Jadi di samping mengevakusi korban, juga ada tim khusus yang mencari kotak hitam Sukhoi.

Mengapa KNKT menanyakan warna kota kotak itu kepada pembuat Pesawat. Apakah warna kotak itu hitam atau berwarna yang lain? Karena kotak perekam seperti yang sudah lumrah disebut kotak hitam ada yang tidak berwarna hitam. Khawatir pencari hanya fokus pada benda berwarna hitam.

Itu kata teman saya. Namun setelah saya jelaskan bahwa warna kotak itu memang berwarna kuning oranye, teman saya mengangguk-angguk.

'Tapi kenapa diberi nama kotak hitam kalau warnanya tidak hitam?' Tanyanya.

'Itu istilah saja"

Oohh.. hanya istilah.."

"iya"

[caption id="attachment_180778" align="aligncenter" width="300" caption="Kotak Perekam Pesawat. Sumber. Google.http://sekelumitinfo.wordpress.com/2012/05/09/daftar-nama-lengkap-terbaru-penumpang-pesawat-jet-sukhoi/"][/caption]

Semoga kotak perekam itu cepat ditemukan. Amiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun