Rahmat Allah SwT Sangat Dekat
Adi Hamid Fuadi
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Begitulah Firman Allah SwT dalam kitab sucinya QS. Al-A'raf Ayat 56. Pertama, agar manusia tidak berbuat kerusakan.
Pesan terebut mengingatkan kita pada firman Allah SwT dalam QS. al-Baqarah ayat 30 : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku (Allah SwT) hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka (Malaikat) berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Tidak hanya sekali firman Allah disebutkan agar manusia tidak berbuat kerusakan di bumi, hal tersebut  merupaka kode ada potensi besar manusia berbuat kerusakan. Lebih cilaka lagi perbuatan merusak itu dilakukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan tinggi, yang tentu saja kerusakanya akan semakin masif.
Penjajahan atas palestina dan negara-negara lain selama ini, menjadi bukti otentik dengan apa yang sudah dikutip QS. al-baqarah 30 tersebut. Alhamdulillah, Majelis Umum PBB resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka dengan memberikan dukungan pada berlakunya Deklarasi New York. Pengambilan suara berlangsung Jumat (12/9/2025). Sebanyak 142 negara anggota mendukung resolusi tersebut, sementara 10 menolak dan 12 abstain. Namun perlu kita ketahui apakah Deklarasi New York 2025 tersebut benar-benar memerdekakan warga palestina seutuhnya.
Kedua, kembali pada QS. Al-A'raf Ayat 56, Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Ayat ini mengajarkan kepada kita sikap tawasuth/tawazun (keseimbangan) dalam bermu'ammalah ma'a Allah SwT. Khauf (rasa takut) melahirkan sikap kewaspadaan agar tidak tergelincir dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sedangkan thama (mengharap), akan melahirkan sikap optimistis dalam meraih rahmatnya. Â
Ketiga, akhir QS. Al-A'raf Ayat 56, Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Inilah bukti kongkrit bahwa Islam adalah agama amal kebaikan. Seperti kata Pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan, Islam adalah agama amal. Menurut Nur Cholis madjid, tidak ada manifestasi lain dalam beragama kecuali amal.
Ayat-ayat Allah SwT, baik ayat qouliyah (Qur'an) maupun ayat-ayat Kauniyah (fenomena alam) tidak cukup sekedar dibaca, diamati, dihafal, dipahami, tapi harus harus diamalkan sehingga Islam dapat hadir sebagai Rahmat lil'alamin. QS. al-Ma'un jika hanya dibaca, di hafal, difahami, tapi tidak diamalkan maka ummat Islam oleh al-Qur'an akan dikatakan sebagai pendusta agama karena tidak memperhatikan kehidupan anak yatim dan orang miskin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI