Israel, menyerang siang malam dan dengan kekuatan yang tidak berimbang pada wilayah Hamas yang bertameng sipil. Meluncurkan rudal darat, pesawat tempur, drone hingga helikopter peluncur rudal.
Iran membuat mereka kelelahan, menguras kewaspadaan mereka atau setidaknya menangguhkan rencana serangan Israel atas Iran.
Dan, tentu menguras keuangan Amerika. Ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui...
Petinggi militer Iran bersama ahli strateginya tentu harus diapresiasi karena menunjukkan kemampuan mereka tanpa harus meluncurkan rudal sendiri. Menggebuk Israel dengan tangan tetap didalam saku.
Strategi perang ala Sun Tzu berlaku disini.
Indonesia sebenarnya agak "tertinggal" tentang masalah Palestina-Israel secara keseluruhan. Kita hanya teriak-teriak dijalanan dengan ancaman merusak fasilitas umum milik kota. Mungkin melempari aparat kepolisian yang sebenarnya saudara kita sendiri. Memaki Pimpinan pemerintah kita yang kita pilih sendiri.
Kita lupa, bahwa ada strategi untuk mendamaikan tanpa harus berbicara langsung pada Benyamin Netanyahu karena kita negara dengan penduduk Muslim terbesar didunia.
Itu bisa kita manfaatkan.
Apa yang saya coba kemukakan di sini adalah bahwa taktik barbar yang digunakan oleh teroris dan atau para pemimpin militer di masa lalu melawan agresi sepihak atas Gaza, terbukti menjadi taktik yang tidak berguna terhadap Israel.
Kecerdasan Israel, hanya bisa ditandingi dengan kecerdikan.
=SachsTM=