Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengamalkan Konsep Yin dan Yang dalam Mengelola Energi

19 Oktober 2013   07:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 5169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat Tionghoa sudah lama mengenal konsep yin dan yang. Konsep itu sudah dikenal sekitar 2700 tahun silam. Pada mulanya konsep itu terdapat pada kitab Tao Te Ching, yang ditulis oleh Lao Zi. Jadi, dapat dikatakan Lao Zi-lah yang pertama kali memperkenalkan konsep itu. Seiring dengan populernya kitab itu, konsep itu pun turut terkenal. Kini konsep itu telah dipelajari dan diamalkan untuk bidang-bidang tertentu.

Pada hakikatnya konsep yin dan yang menyatakan dua realitas yang saling berhubungan. Dua realitas itu mencakup maskulin dan feminim, siang dan malam, untung dan rugi, positif dan negatif, dan seterusnya. Walaupun terkesan bertentangan, kedua realitas itu sebetulnya saling mengisi. Sebagai contoh, pria dan wanita saling melengkapi. Tidak ada pria kalau tidak ada wanita, dan demikian pula sebaliknya. Jadi, konsep itu menekankan keseimbangan.

Konsep yin dan yang kini tak hanya digunakan sebagai landasan pemikiran para penganut Tao, tetapi juga diterapkan untuk fengshui. Pada fengshui, konsep itu menjadi salah satu syarat untuk menentukan letak dan bentuk suatu bangunan. Praktisi fengshui meyakini suatu tempat yang baik harus seimbang. Keseimbangan itu meliputi kontur tanah, posisi ruangan dalam rumah, dan perabotan-perabotan yang mengisi rumah itu. Kalau semua itu sudah seimbang, penghuni tempat itu akan hidup harmonis.

Pengobatan tradisional Cina juga menerapkan konsep yang sama. Para sinse memercayai suatu penyakit muncul karena adanya ketimpangan unsur-unsur dalam tubuh. Kalau Anda sering menderita sakit kepala, berarti ada titik-titik tertentu pada punggung atau leher Anda yang tidak seimbang, Untuk mengatasinya sinse meminjat atau menusukkan beberapa jarum akupuntur pada titik-titik itu. Dengan demikian, aliran energi yang sebelumnya terhambat akan lancar jalannya dan keseimbangan tubuh akan kembali terbentuk.

Konsep ini juga diterapkan dalam psikologi. Konsep itu digunakan untuk menjelaskan kepribadian manusia. Carl Jung, misalnya, memanfaatkan konsep itu untuk menciptakan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Berkat konsep itu, pemahaman tentang sifat manusia menjadi lebih jelas.

Lalu, dapatkah konsep itu diterapkan untuk mengelola energi? Tentu saja. Namun, sebelum membahasnya, ada baiknya kita mengetahui persoalan krisis energi yang terjadi saat ini.

Sumber Krisis Energi

Krisis energi sudah menjadi wacana yang sering dibicarakan. Krisis itu bersumber dari semakin sedikitnya cadangan bahan bakar minyak (BBM). Sebagaimana diketahui, Indonesia kini hanya memiliki 9 miliar barel BBM. Jumlah itu diprediksi akan habis hanya dalam 18 tahun karena setiap tahunnya 15 juta ribu barel digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

Sehubungan dengan konsep yin dan yang, persoalan itu muncul lantaran adanya ketimpangan dalam memanfaatkan energi. Ketimpangan itu tampak pada penggunaan bahan bakar minyak yang terlalu boros sehingga cadangan BBM itu lebih cepat berkurang.

Pemerintah sudah mencoba mengatasi masalah itu. Pemerintah mulai memanfaatkan sumber energi alternatif, seperti energi surya dan energi panas bumi, untuk mengurangi ketergantungan atas BBM itu. Namun, tanpa dukungan dari masyarakat, upaya itu hanya akan memberi sedikit perubahan.

Menghayati Konsep Yin dan Yang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun