Yang kedua, strategi ini membutuhkan kesabaran yang panjang. Apabila "skenario investasi" yang dibuat investor berjalan sesuai keinginan karena saham yang dipilih ternyata mampu menghasilkan keuntungan 20% atau bahkan lebih, maka apakah investor tadi sanggup menahan diri untuk tidak segera menikmati keuntungan yang diperolehnya?Â
Bersediakah ia membiarkan keuntungan yang sudah didapatnya untuk diinvestasikan kembali di saham lain, yang belum tentu menghasilkan keuntungan yang sama?
Pertanyaan-pertanyaan tadi begitu krusial diajukan, mengingat strategi compund interest sangat bergantung pada tingkat kesabaran yang dimiliki investor. Jika hati investor sudah "meleleh" begitu mendapat cuan besar dan langsung terpikir membeli smartphone baru, maka yang bersangkutan kurang cocok menggunakan strategi ini.Â
Sebaliknya, kalau investor terbiasa menunda kenikmatan dan memutuskan menginvestasikan keuntungannya kembali, maka keuntungan yang jauh lebih besar sangat mungkin diperolehnya pada kemudian hari.Â
***
Compound interest memang strategi yang menarik. Orang-orang kaya yang namanya "mondar-mandir" di laman Forbes banyak menggunakan strategi ini. Lewat strategi ini, mereka mampu melipatgandakan uangnya secara masuk akal tanpa harus melakukan hal-hal yang bersifat mistis.
Salam.