Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

4 Cara Atasi Rasa Takut dalam Berinvestasi Saham

8 Agustus 2020   07:14 Diperbarui: 10 Maret 2021   10:48 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengelola rasa takut dan lakukan analisis sebelum memutuskan berinvestasi saham| Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan.

Mungkin ini terdengar agak "aneh", tapi semakin lama kita berinvestasi, maka semakin kecil risiko yang kita alami. Hal ini bisa terjadi bukan tanpa alasan, mengingat pertumbuhan sebuah perusahaan biasanya akan terlihat dalam jangka panjang.

Ada sebuah contoh sederhana yang menegaskan hal tersebut. Ingat pernikahan Idunk Ace Pradana yang sempat bikin heboh pada tahun 2017 karena yang bersangkutan menjadikan saham Sido Muncul sebagai mas kawin?

Pada waktu itu, Idunk membeli saham SIDO di harga Rp 555 sebanyak 500 lot (Rp 27 jutaan). Saham tersebut tak hanya berfungsi sebagai persyaratan pernikahan, tetapi juga instrumen investasi bagi keduanya.

Keputusan Idunk dalam memilih saham SIDO ternyata tepat. Sebab, dari tahun ke tahun, perusahaan ini mampu bertumbuh secara konsisten. Labanya meningkat secara berkala sehingga harga sahamnya pun terus naik.

Kini saham SIDO dihargai 1400-an. Itu artinya kalau Idunk dan istrinya masih menyimpan saham SIDO yang dibeli tiga tahun silam, maka mereka sudah mengantongi untung  sekitar 180% atau senilai Rp 50 juta lebih!

Dengan kenaikan harga sebesar itu, risiko investasi yang ditanggung Idunk dan istrinya nyaris nol persen. Sebab, dengan kinerja yang begitu ciamik seperti sekarang, hampir mustahil harga sahamnya balik turun ke harga Rp 555.

Makanya, jika ingin "mengusir" ketakutan dalam berinvestasi saham, milikilah horison investasi jangka panjang. Sudah terbukti bahwa dalam jangka panjang pertumbuhan saham mampu menghasilkan keuntungan yang besar dengan tingkat risiko yang sedemikian kecil.

2. Mulai dengan Modal yang Kecil

Saya bukan investor yang suka membeli saham sekaligus. Jika tertarik pada sebuah saham, maka biasanya saya membeli dengan cara mencicil. Modal awal yang saya pakai juga kecil. Saya baru akan menambah porsi saham yang saya punya jika harganya kemudian diapresiasi oleh investor lain.

Walaupun bisa mengurangi perolehan capital gain kalau harganya naik, namun cara ini merupakan bagian terpenting dari strategi saya. Saya lebih nyaman membeli saham secara bertahap karena hal ini bisa mengurangi kekhawatiran kalau-kalau harganya ternyata turun.

Selain itu, dengan cara ini, saya juga mempunyai kesempatan membeli lagi di harga yang lebih murah andaikan terjadi penurunan harga. Dengan demikian, saya bisa memperbaiki posisi beli sebelumnya, sehingga andaikan harganya kemudian naik, maka tingkat keuntungan yang saya dapat juga akan lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun