Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menakar "Saham Jawara" dari Klasemen Serie A

23 Februari 2020   09:01 Diperbarui: 23 Februari 2020   13:30 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Antara Juventus Versus Lazio | Sumber: Twitter Juventus

Jika dibandingkan dengan Premier League, pada musim ini, Serie A jelas tampak lebih kompetitif. Betapa tidak, sampai tulisan ini dibuat, setidaknya ada tiga klub yang bersaing ketat dalam memperebutkan takhta Liga Italia.

Ketiga klub tersebut ialah Juventus, Lazio, dan Inter Milan. Di klasemen sementara, ketiganya mencatatkan selisih poin yang tipis. Juventus yang menduduki posisi puncak mengemas 57 poin, Lazio 56 poin, dan Inter Milan 54 poin.

Dengan jarak poin sedekat itu, ketiga klub tersebut tentu harus fokus memenangkan pertandingan demi pertandingan. Sebab, kalau lengah sedikit saja, posisi klub tersebut akan mudah disalib oleh tim lainnya, dan hal itu artinya bisa jadi sebuah masalah besar, mengingat jumlah pertandingan yang tersisa semakin sedikit.

Untuk "meramal" klub mana yang berpeluang meraih juara, kita tentu bisa melihat statistik pertandingan. Memang statistik tidak bisa memberi perkiraan yang akurat 100%, tetapi setidaknya itu dapat memberi "acuan" dalam menentukan peluang keberhasilan. 

Semakin bagus statistik yang ditampilkan oleh sebuah klub, berarti semakin besar kemungkinan klub tersebut memenangkan juara.

Statistik Investasi
Hal yang sama juga berlaku dalam menganalisis saham. Dalam menimbang sebuah saham, ada dua jenis analisis yang dilakukan, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal.

Sewaktu menilai saham, saya lebih sering memakai analisis fundamental daripada teknikal. Alasannya jelas. Analisis fundamental mengacu pada kinerja perusahaan, sehingga saya mempunyai patokan yang jelas dalam menilai baik-buruknya sebuah perusahaan.

Meski begitu, bukan berarti saya mengabaikan analisis teknikal. Saya tetap menggunakan analisis teknikal terutama saat menentukan waktu yang tepat untuk membeli sebuah saham. 

Secermat apapun analisis fundamental yang saya lakukan, tetapi kalau saya membeli saham di waktu yang kurang tepat, hasilnya bisa jadi tidak maksimal.

Biarpun terkesan ruwet karena ada banyak indikator yang dijadikan pertimbangan, sebetulnya analisis fundamental itu sangat sederhana, sebab di antara sekian banyak indikator yang dipakai tadi, hanya ada beberapa yang biasanya menjadi landasan utama dalam menakar kualitas sebuah saham.

Satu indikator utama dalam menilai sebuah saham adalah Return on Equity (ROE). ROE adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas modal yang dipakainya dalam menjalankan sebuah usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun