Bagi saya, menulis di Kompasiana adalah sebuah "investasi". Selain bisa "menabung" tulisan yang suatu saat mungkin akan diterbitkan menjadi sebuah buku, kegiatan tersebut juga cukup menghasilkan nominal. Buktinya, sejak manajemen Kompasiana menjalankan Program K-Rewards, sudah ada puluhan atau ratusan Kompasianer yang memperoleh hadiah berupa saldo di akun Gopay masing-masing.
Nominal yang diterima tentu saja berbeda-berbeda, bergantung pada jumlah viewers yang berhasil "direbut" dalam setiap tulisan yang dibuat. Kompasianer yang tulisannya laris dibaca hingga ribuan kali berpeluang memperoleh nominal yang besar. Nominalnya pun terbilang lumayan, sampai menembus jutaan rupiah.
Biarpun belum pernah mendapat nominal jutaan, saya cukup "beruntung" karena nama saya masih sering "nongol" di daftar penerima K-Rewards. Dalam membuat tulisan di Kompasiana, saya sebetulnya tidak terlalu mempersoalkan potensi jumlah viewers yang akan membaca tulisan saya, karena saya tidak pernah tahu tulisan mana yang akan cepat laku dan mana yang kurang laku.
Makanya, jangankan jumlah viewers, jumlah nominal yang bisa didapat pun tidak terlintas dalam pikiran saya. Saya hanya fokus menuangkan gagasan yang menurut saya menarik dibagikan, dan selanjutnya menyerahkan semuanya kepada pembaca.
Meskipun begitu, anehnya, saya justru sering mendapat "jatah" dari program K-Rewards. Mungkin itu adalah "rezeki anak soleh". Mungkin juga ada "campur tangan" admin, yang sudah berbaik hati karena mau meng-headline-kan artikel saya.
Terima kasih ya min. Akhirnya, tulisan saya tentang investasi yang agak sulit dimengerti bisa "bersuara" lebih lantang setelah bercokol di baris headline. Hahahaha.
Pengiriman "bonus" K-Rewards pun bisa dilakukan lebih cepat. Tanpa perlu menunggu 45 hari kerja, saldo Gopay saya sudah terisi dalam beberapa minggu sejak pengumuman disampaikan.
Ah, lumayan, berkat hadiah tadi, saya bisa menghemat anggaran untuk pulsa bulanan, atau sekadar nongki-nongki di caf. Hahahaha.
Pemberian K-Reward yang rutin dilakukan oleh Kompasiana sejatinya adalah wujud apresiasi kepada Kompasianers, yang telah berkontribusi mem-posting tulisan. Skema yang dipakai dalam pemberian tersebut adalah bagi hasil.
Sebagian laba yang dicetak oleh manajemen Kompasiana kemudian disalurkan kepada kompasianers, sementara sebagian lagi ditahan sebagai modal untuk melanjutkan usaha.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!