Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pilih "Jadi Kaya" atau "Terlihat Kaya"?

23 Desember 2019   09:01 Diperbarui: 23 Desember 2019   13:19 6234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michael Hartono | Sumber: economictimes via hot.grid.id/)

Semua terlihat wajar dan biasa saja. Makanya, dengan tampilan demikian, kalau sedang berada di tempat umum, ia mungkin sulit dikenali sebagai orang terkaya di Indonesia.

Perilaku orang kaya seperti ini mungkin "sukar" diterima oleh akal sehat. Maklum, dalam banyak film, orang-orang ber-"kantong tebal" biasanya ditampilkan sebagai sosok yang flamboyan: memakai pakaian yang super mahal, mengendarai mobil mewah, dan memiliki tempat tinggal seperti istana. Makanya, jika ada orang super tajir berperilaku apa adanya, orang-orang jadi "gagal paham".

Namun, saya sebetulnya tidak terlalu kaget atas perilaku demikian. Biarpun hidup bergelimang harta, tidak semua orang kaya ingin tampil serba "wah".

Mereka umumnya memilih tampil seperti orang biasa. Bagi orang-orang kaya ini, "menjadi kaya" mungkin jauh lebih penting daripada sekadar "terlihat kaya".

Sudah cukup banyak contoh orang kaya yang memperlihatkan perilaku demikian. Sebut saja Bill Gates.

Pendiri Microsoft ini diketahui senang memakai jam tangan yang harganya hanya ratusan ribu rupiah. Biarpun bisa membeli jam tangan bertahtakan berlian, nyatanya, ia tetap memilih memakai jam tangan tersebut.

Perilaku yang sama juga ditunjukkan oleh sahabatnya, Warren Buffett. Biarpun termasuk orang terkaya di dunia, sejak dulu, Buffett dikenal menyukai gaya hidup hemat.

Cara berpakaian dan tempat tinggalnya nyaris tidak berubah selama bertahun-tahun. Ia juga tidak gengsi menyantap makanan di kedai kecil di dekat rumahnya dan tetap mengendarai mobil tuanya ke kantor.

The Millionaire Next Door
Gaya hidup sederhana yang dijalankan oleh orang kaya ini sebetulnya sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Thomas Stanley dan William Danko. 

Pada tahun 1990-an, mereka melakukan survei dan mewawancarai sejumlah orang kaya di Amerika Serikat. Mereka ingin mengetahui bagaimana orang-orang kaya tersebut menjalani hidupnya.

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data yang ada, Stanley dan Danko agak kaget mengetahui bahwa ternyata gaya hidup orang-orang kaya yang mereka teliti sangatlah sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun