Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebab, Donor Darah Itu "Sehat" dan Penuh "Berkat"

4 September 2019   09:01 Diperbarui: 4 September 2019   09:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donor Darah (sumber: dokumentasi Adica)

Tahun 2018 mungkin adalah tahun yang sulit dilupakan oleh teman saya. Sebab, pada tahun itu, mamanya berpulang setelah berjuang melawan penyakit Hepatitis yang telah menyerang tubuhnya selama bertahun-tahun.

Sewaktu saya melayat ke rumah duka, ia sempat menceritakan bahwa perjuangannya dalam mengobati orangtuanya sungguh berat. Bukan hanya mesti mengeluarkan banyak uang untuk biaya rumah sakit, ia juga sempat bingung mencari donor yang bersedia mentransfusikan darahnya untuk mamanya.

Hal itu bisa terjadi karena pada waktu itu, mamanya dalam kondisi kritis. Mamanya telah kehilangan banyak darah sebelumnya dan ia membutuhkan pasokan darah baru secepatnya.

Namun, persediaan kantong darah golongan A sedang kosong di rumah sakit. Jadi teman saya mesti menemukan orang yang bergolongan darah sama, yang bisa mendonorkan darahnya untuk keselamatan mamanya. Ia harus mencarinya segera karena kalau telat, akan fatal akibatnya.

Teman saya kemudian langsung menghubungi semua orang yang dikenalnya. Ia mengirimkan broadcast ke seluruh grup di akun whatsapp-nya untuk meminta pertolongan. Namun, tak ada satu pun yang punya golongan darah sejenis.

Singkat cerita, akibat terlambat ditolong, nyama mamanya tidak bisa diselamatkan.

Peristiwa itu tentu sangat disayangkan. Kalau pada waktu itu, bisa mendapat pasokan darah segera, ceritanya mungkin akan berbeda. Bisa saja, mamanya terselamatkan dan berangsur-angsur pulih dari penyakitnya.

Namun, hanya karena telat memperoleh darah, satu nyawa yang sedemikian berharga mesti menghilang!

Cerita itulah yang sering mengilhami saya untuk rutin melakukan donor darah. Sejatinya saya telah melakukan donor darah sejak tahun 2013 silam. Namun, hal itu tidak sering dilakukan. Dalam setahun saya melakukan donor darah, kadang satu kali, kadang dua kali. Tidak begitu banyak. Tidak begitu sering-sering amat.

Kantor Palang Merah Indonesia (sumber: dokumentasi Adica)
Kantor Palang Merah Indonesia (sumber: dokumentasi Adica)
Boleh jadi, saya melakukan donor darah karena saya tertarik oleh manfaat yang bisa dipetik darinya. Seperti dilansir dari situs pmi.go.id, donor darah mempunyai beberapa manfaat.

Di antaranya ialah menjaga kesehatan jantung. Sebagaimana diketahui, penyakit jantung disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingginya zat besi di dalam tubuh. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produksi oksidasi itu akan menumpuk di dinding arteri, dan mengakibatkan penyumbatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun