Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Dilema" Memberi kepada Pengamen Muda

22 Oktober 2018   10:09 Diperbarui: 22 Oktober 2018   11:49 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: https://www.straitstimes.com

Saya biasanya memberi mereka, bukan berdasarkan kualitas suara yang dihasilkan. Bukan pula pada bagusnya lagu yang dinyanyikan. Bukan. Bukan sama sekali. Saya memberi untuk menciptakan rasa aman. 

Saya pikir betul juga kata-kata mereka. Kalau kita enggan berbagi seribu-dua ribu saja, mereka sulit memenuhi kebutuhan dasar mereka; dan, kalau mereka tidak bisa memperolehnya, mereka akan melakukan apapun, termasuk melaksanakan tindak kriminal, untuk mendapatnya. 

Kalau itu sampai terjadi, bukankah hidup kita jadi tidak aman? Makanya, biar semua selamat sentosa, saya pikir, memberi sedikit sepertinya tidak apa-apa.

Apa yang saya lakukan dulu mungkin "berseberangan" dengan prinsip seorang guru SMA saya. Saya ingat, pada suatu kesempatan, ia pernah bilang tidak akan pernah mau kasih uang kepada pengamen muda. 

Alasannya? Sebab, mereka masih muda, masih bisa bekerja mencari uang, tidak harus menggantungkan hidup pada kemurahan hati orang lain.

Makanya, guru saya mengaku lebih senang, lebih ikhlas, lebih rela memberikan uangnya kepada orang-orang lanjut usia yang terpaksa meminta-minta di jalan, daripada pengamen-pengamen muda yang kerjanya turun-naik kendaraan umum minta sumbangan.

Alasan yang dikemukakan guru saya tentu ada benarnya. Bukankah kalau terus mengharapkan kebaikan dari orang lain, yang bersangkutan akan sulit hidup mandiri nantinya? 

Apalagi yang bersangkutan masih muda dan kuat. Tentu tersedia beragam pekerjaan yang bisa dipilih, andaikan ia mau sedikit berusaha.

Namun, sebaliknya, kadang saya juga berpikir, "Apakah betul terdapat banyak lapangan kerja untuk mereka, mengingat kini cari kerja saja sulitnya bukan main? 

Apakah mereka punya kesempatan untuk bekerja seperti orang-orang, mendapat penghasilan yang layak, terutama pada masa ketika situasi ekonomi sedang bergolak begini?"

Makanya, bagi saya, memberi kepada pengamen muda itu menimbulkan "dilema" tersendiri. Lalu, bagaimana dengan Anda, para pembaca sekalian?

Salam.

Adica Wirawan, founder of Gerairasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun