Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Kartu Sakti" yang Wajib Dibawa Saat Mudik

8 Juni 2018   13:24 Diperbarui: 8 Juni 2018   13:28 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama Narasumber (ki - ka) Acara Mudik Nyama Bersama BPJS Kesehatan: (1) Arif Syaefuddin : Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta, (2) Andayani Budi Lestari : Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta, (3) Nopi Hidayat : Asestama Bidang Komunikasi Publik & Humas, dan (4) M. Yusrizal : Asisten Deputi Bidang Operasional Teknologi Informasi (sumber: dok. BPJS Kesehatan)

Walaupun Lebaran baru berlangsung pekan depan, sejumlah ruas jalan terlihat sudah dipadati pemudik. Setidaknya itulah yang saya "pantau" di instastory teman saya tadi malam. Pada saat itu, ia memang baru pulang kerja, melewati Jalan Raya Kalimalang, yang notabenenya merupakan satu jalur yang kerap dilalui pemudik, dan mengamati bahwa jalanan itu lebih ramai daripada biasanya. Makanya, dalam caption-nya, ia menyebut kalau "gelombang" arus mudik telah dimulai.

Sewaktu menyaksikan "laporan"-nya, saya menjadi maklum. Sebab, mudik ialah "tradisi" yang rutin dilakukan oleh masyarakat Indonesia jelang Lebaran. Biarpun terus dilakukan pada waktu yang sama, yaitu saat Lebaran, setiap momen mudik ternyata "cerita" yang berbeda setiap tahunnya.

Sebut saja peristiwa "Brexit" alias "Brebes Exit", yang sempat "menghebohkan" warganet pada tahun lalu. Sebab, pada saat itu, di Gerbang Tol Brebes, antrean kendaraan "menganak ular". Ratusan kendaran tertahan selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari.

Hal itu tentu menjadi gangguan bagi para pemudik. Makanya, agar peristiwa serupa jangan sampai terulang kembali pada tahun ini, pemerintah dan masyarakat pun sama-sama "berbenah". Pemerintah bertugas memperbaiki jalan yang akan dilalui pemudik dan menyiapkan layanan di sejumlah posko. Sementara itu, pemudik mengurus semua keperluan yang dibutuhkan dalam perjalanan.

Makanya, ada sejumlah barang yang wajib dibawa pada saat pergi mudik. Sebut saja, kartu JKN-KIS. Selama ini, para pemudik mungkin menganggap "sepele" kartu tersebut. Padahal, dalam keadaan darurat, kartu itu jelas dibutuhkan.

Sebab, di jalan, bisa saja ada anggota keluarga yang tiba-tiba terkena penyakit, sehingga harus dibawa ke fasilitas kesehatan. Makanya, alih-alih merogoh biaya berobat dari "kantong" sendiri, pemudik sebaiknya memanfaatkan kartu JKN-KIS.

Namun, timbul pertanyaan. Bukankah untuk menggunakan layanan JKN-KIS, kita harus pergi ke fasilitas kesehatan di dekat tempat tinggal terlebih dulu? Betul. Namun, itu hanya berlaku pada perode non-Lebaran.

Pada masa Lebaran, BPJS Kesehatan menerapkan aturan yang berbeda. Aturan tersebut berlaku pada h-8 hingga h+8 Lebaran. Makanya, selama periode itu, Peserta BPJS Kesehatan bisa menggunakan Fasilitas Kesehatan Tingkat 1 manapun sebanyak 3 kali kunjungan.

Seandainya tidak ada puskesmas, apakah peserta bisa langsung dirujuk ke rumah sakit? Bisa. Peserta akan dilayani di IGD rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dasar. Sementara itu, dalam kondisi "gawat darurat", semua rumah sakit wajib memberikan layanan kesehatan kepada peserta.

Makanya, dalam acara Mudik Nyaman Bersama BPJS Kesehatan, Ibu Andayani Budi Lestari, selaku Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta, mewanti-wanti masyarakat agar menyimpan kartu JKN-KIS di perjalanan. "Hanya saja, pastikan kalau premi BPJSnya sudah dibayarkan sebelumnya agar layanan bisa dipakai," katanya.

Kalau sampai telat bayar, peserta akan terkena denda dan kartu menjadi nonaktif. Untuk mengaktifkan kembali kartu tersebut, peserta wajib melapor kepada PIC RS (admission RS). PIC RS akan berkoordinasi dengan Petugas Piket di kantor cabang BPJS Kesehatan untuk mengurus aktivasi kartu peserta yang dibekukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun