WISATA kuliner di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, yang hanya berpenduduk sekitar 150 ribu jiwa berdenyut 24 jam. Pusat wisata kuliner itu berlokasi di keramaian jalan Sudirman dan di bernagai sudut kota berhawa sejuk tersebut.
Mungkin Kota Payakumbuh satu-satunya di Indonesia yang jalan utamanya jadi tempat pusat kuliner dengan ribuan penikmat yang terus berdatangan sejak sore hingga Subuh menjelang. Harganya pun murha-meriah.
Diperkirakan, ratusan juta hingga miliaran rupiah bergulir di pasar kuliner malam Payakumbuh ini. Semuanya serba enak. Mulai dari martabak mesir, sate madura, katan durian, nasi goreng, beragam masakan Jawa seperti miso dan bakso, sate Dangung-dangung yang terkenal itu, teh telur, 'bubur cido', serta seabrek makanan enak lainnya. Ada juga minuman segar pepaya santan hingga air akar kalimpanang yang kesejukannya sungguh luar biasa.
Tidak tanggung-tanggung, areal kuliner malam ini memiliki lokasinya hingga sepanjang satu kilometer, dari kawasan Simpang Benteng sampai ke Pertokoan Kasda. Pedagang maupun pengunjung merasa aman menikmarti sajian malam di Payakumbuh ini. Tidak ada gangguan pemalak atau pemeras meski sampai dinihari sekalipun. Kota ini memang sangat membanggakan tingkat keamanannya.
Rata-rata masyarakat yang mencari penghasilan di Kota Payakumbuh ini tak hanya putra daerah saja namun juga banyak pendatang dari daerah lain. Beragam suku ada di sini. Mungkin yang tidak begitu kelihatan hanya 'dunsanak' dari Papua.
Bagi mereka yang sudah menikmati enaknya beragam kuliner malam di Payakumbuh, pasti ketagihan. Suatu waktu mereka pasti kembali lagi.
Kuliner Siang
Lain lagi pada siang hari, kuliner yang ada juga tak kalah enak. Tapi bukan lagi berpusat di Jalan Sudirman. Seperti 'gulai cancang daging' ala Rumah Makan Guru yang tersedia di banyak lokasi. Begitu juga Gulai Hati ala Asia Baru, luar biasa nikmatnya. Gulai cempedak di Limbukan, begitu ramai penikmatnya. Termasuk di Jalan Lingkar Selatan dengan 'gulai cipuik' yang menggoda. Sementara kalangan elite kota ini cenderung melepas selera di Restoran Pergaulan, Kobeng, dan Sianok.
Yang tidak boleh Anda lupakan, kalau cuaca panas silahkan nikmati 'es tebak Bahar' yang sudah terkenal sejak puluhan tahun silam. Ada lagi Soto Wir, Pical Karuik, dan beragam kueh-mueh, botiah pulut, gelamai, kerupuk ubi, talas, termasuk rendang daging dan rendang telur yang bisa didapatkan dengan mudah di 'perkampungan rendang Lampasi, sekitar 3 kilometer dari pusat kota arah ke utara.
Payakumbuh, kota kuliner yang semakin tersohor di Sumatra bagian tengah selalu ramah menunggu Anda. Sayangnya, hotel berbintang memang belum ada di kota ini. Khusus bidang perhotelan, Kota Payakumbuh mungkin masih 'kalah' oleh kota kecil Batusangkar. Ayo, ke Payakumbuh, nikmati kulinernya yang enak dan murah meriah! *