Mohon tunggu...
Adiba R Salsabila
Adiba R Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - diba

Seorang Mahasiswi yang masih menggali Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hargai Pendapat Karyawan demi Tujuan Perusahaan

21 Agustus 2021   14:20 Diperbarui: 21 Agustus 2021   14:33 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://www.freevectors.net/free-vectors/brainstorm

Karena sejatinya, tidak selalu seorang pemimpin lebih pintar dalam berpikir daripada karyawannya. Bisa jadi, seorang pemimpin kalah dalam memikirkan suatu hal di suatu bidang dibandingkan karyawannya yang lebih ahli di bidang tersebut.

Kedua,  Freewheeling is welcome. Orang harus mengungkapkan ide apa pun yang muncul di benaknya, tidak peduli betapa aneh atau khayalnya. Brainstormers tidak boleh malu-malu mengekspresikan pemikiran kreatif.

Dalam brainstorming tidak terbatas pada realita yang ada. Pemimpin harus membimbing karyawannya untuk berani mengungkapkan apapun pemikiran mereka walau itu dianggap aneh dan tidak masuk akal. Beri keleluasaan pada karyawan untuk mengeksplor dan mengungkapkan pikirannya kepada peserta diskusi.

Ketiga, Quantity Desired. Tujuannya adalah menghasilkan ide sebanyak mungkin. Semakin banyak ide semakin baik. Sejumlah besar ide meningkatkan kemungkinan menemukan solusi yang sangat baik.

Menggabungkan ide juga dianjurkan. Semua gagasan menjadi milik kelompok dan anggota harus memodifikasi dan memperluas gagasan bila memungkinkan. Pada akhirnya, gagasan gagasan yang telah dikemukakan pada poin kedua tadi akan dicari yang paling terbaik diantara yang baik.

Dalam berjalanya brainstorming, pemimpin harus bersifat netral, tidak boleh pro terhadap satu pihak saja. Pemimpin juga harus menerima berbagai pendapat dengan kepala dingin dengan tetap tegas. 

Dengan ketiga kunci diatas, maka akan menmbuahkan hasil pemikiran yang efektif untuk mencapai visi atau tujuan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun