Mohon tunggu...
Adib Afriza Hamdani
Adib Afriza Hamdani Mohon Tunggu... MAHASISWA UNNES ILMU LINGKUNGAN

UNNES GIAT 12 DESA TAMBAHSARI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNNES GIAT 12 Edukasi Peternak, Ubah Kotoran Kambing Jadi Berkah Untuk Tanaman

25 September 2025   11:05 Diperbarui: 25 September 2025   11:05 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Edukasi Pembuatan Pupuk Kompos Cair dari Kotoran Kambing bersama Peternak Kambing di Desa Tambahsari

Tambahsari, 25 Agustus 2025 -- Mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Tambahsari melaksanakan program kerja inovatif berupa edukasi pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk kompos cair. Kegiatan ini ditujukan bagi kelompok peternak kambing sebagai upaya meningkatkan nilai tambah limbah ternak sekaligus mendukung pertanian ramah lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan teknologi sederhana pembuatan pupuk kompos cair dengan memanfaatkan kotoran kambing, molase, EM4, dolomit, dan bahan organik rumah tangga. Melalui proses fermentasi selama 7--14 hari, limbah kotoran kambing yang biasanya menimbulkan bau tidak sedap dapat diolah menjadi pupuk cair bernutrisi tinggi yang dapat digunakan untuk penyiraman maupun penyemprotan tanaman.

Selain memberikan penyuluhan, mahasiswa juga menyerahkan panduan tertulis berupa resep praktis pembuatan pupuk kompos cair dalam bentuk poster brosur yang ke peternak kambing Desa Tambahsari, sehingga peternak mudah memahami dan mempraktikkannya secara mandiri.

Koordinator mahasiswa UNNES GIAT 12 UNNES Desa Tambahsari Program Kerja ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa, khususnya peternak, agar mampu memanfaatkan limbah ternak secara produktif dan berkelanjutan. "Kami berharap program ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran kambing sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak melalui pertanian organik," ujarnya.

Program ini disambut positif oleh para peternak, yang menilai bahwa inovasi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga menghemat biaya produksi pupuk pertanian. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa UNNES GIAT 12 Desa Tambahsari menunjukkan komitmen nyata dalam menerapkan ilmu yang dimiliki untuk menjawab permasalahan masyarakat desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun