Mohon tunggu...
Adi Azhar
Adi Azhar Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Dari Limbah Tapioka Disulap Menjadi Nata

5 Juni 2012   16:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338921179452016653

[caption id="attachment_192941" align="aligncenter" width="533" caption="Ilustrasi/ Admin (indonetwork.co.id)"][/caption]

Makanan ini pasti sering anda dengar atau anda makan sehari-hari bentuknya kotak seperti dadu, berwarna putih pucat. dan teksturnya kenyal sehingga menimbulkan rasa ketagihan ketika dikunyah. Makanan ini banyak disukai mulai dari anak-anak sampai orang dewasa dan cocok untuk dikonsumsi ketika Cuaca panas, setelah selesai makan atau ketika anda beristirahat. Sudah terbayangkah dibenak anda apa nama makanan ini ? “Nata” itulah nama makanannya. Nata berasal dari Philipina merupakan makanan hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter Xylinum, membentuk gel yang mengapung pada tempat yang mengandung gula dan asam.Fermentasi itu sendiriadalah salah satu bagian dari bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai pemeran utama dalam suatu proses. Biasanya kita tahu nata berasal dari kelapa yaitu Nata de coco, di toko-toko, warung atau ditempat lainnya, sering menemukan produk nata dari kelapa. Tidak hanya kelapa, ada sumber lain yang dapat dibuat nata, yaitu nata dari singkong atau ubi kayu yang disebut dengan “Nata de cassava”. Banyak produk dari ubi kayu yang kita temukan seperti keripik, tepung tapioka, tapei dan lain sebagainya tetapi dengan seiring berjalannya waktu singkong dapat diolah menjadi nata.

Banyaknya lahan pertanian di indonesia menjadikan negara ini sebagai salah satu negara penghasil ubi kayu terbesar di dunia. Sehingga bahan dasar nata de cassava ini cukup melimpah dan tidak sulit untuk mencarinya. yang lebih menarik dari nata de cassava ini adalah bukan hanya singkong yang secara langsung dapat kita jadikan bahan baku nata, tetapi ampas singkong atau air limbah tapioka bisa kita gunakan sebagai bahan baku nata de cassava. Ampas singkong atau air sisa pengendapan pati biasanya sering dibuang begitu saja walaupun limbah organik namun apabila dibuang sembarangan dapat menimbulkan penyakit dan bau yang tidak sedap. Untuk itu nata de cassava menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi limbah tapioka khususnya pada industri pengolahan tapioka. Dalam limbah tapioka mengandung karbohidrat mencapai 2,5%, glukosa 0,185 mg/L, nitrogen total mencapai 182 mg/L, serta pH 5 – 5,5 sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat nata de cassava.

Proses pembuatan nata de cassava dari limbah tapioka ini ialah dengan cara memfermentasi limbah tapioka dengan menggunakan bakteri Acetobacter xyilinum selama 8 hari dalam keadaan tertutup dan kedap udara. Setelah 8 hari maka akan terbentuk nata de cassava yang berbentuk gel dengan ketebalan ± 1,5 cm. Nata de cassava yang terbentuk merupakan selulosa yang dihasilkan bakteri Acetobacter xyilinum. Untuk lebih nikmat dan menyegarkan nata de cassava yang sudah jadi bisa kita olah dengan menambahkan perasa atau flavour sesuai selera dan bisa kita kombinasikan dengan es krim,es buah atau minuman lainnya.

Nutrisi yang terdapat dalam nata de cassava sangat rendah begitupun nilai kalori yang dihasilkan sehingga tidak menimbulkan kegemukan dan cocok sebagai makanan untuk diet. Walaupun nutrisinya rendah, nata de cassavava mengandung selulosa yang berguna bagi pencernaan kita. Dari 100 gram porsi nata de cassava mengandung serat kasar sebesar 1,71%. Peribahasa mengatakan Anak Baik Menantu cantik itulah kalimat yang tepat dalam pembuatan nata de cassava ini karena Banyak sekali keuntungan yang bisa kita peroleh, hanya dengan memanfaatkan limbah tapioka kita bisa merubah limbah tersebut menjadi nata de cassava yang mengenyangkan, limbah menjadi berkurang dan yang lebih menariknya lagi adalah dapat menjadi pilihan dalam berwirausaha yang cukup menjanjikan dalam pembuatan nata dengan bahan dasar yang melimpah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun