Mohon tunggu...
adi asmara
adi asmara Mohon Tunggu... penulis

baca tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ramadan Untuk Self Growth & Melatih Berfikir Kritis

7 Maret 2025   09:34 Diperbarui: 7 Maret 2025   09:48 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfikir kritis kunci untuk solusi sumber; CnnIndonesia

Banyaknya peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini yang kita baca melalui media online seperti : banjir Bekasi, Danantara, fenomena Buka besama gratis (Bukbertis),  Debat zelensky vs Trump,Deep Learning, Mancity yang harus tergeser dari Liga Champions, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilakukan pada hari ulang tahun, pengoplosan Pertamax, pembongkaran tempat wisata Hibics milik BUMD oleh Bapak Aing (bhs idn: Bapakku/bapak Saya), penundaan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), dan banyak peristiwa lainnya  di belahan bumi ini yang menyita perhatian publik bisa kita ambil hikmahnya, jadi sayang sekali kalau berbagai peristiwa ini kita biarkan bagai angin lalu.

Momentum berpikir kritis ini bisa kita latih di bulan Ramadan, karena secara  langsung perintah ibadah puasa di bulan ini merupakan cara Allah SWT  untuk mengkritisi dominasi hawa nafsu pada manusia  yang menjadi sumber masalah, sehingga menjadikan manusia: gila dunia, gila harta, gila tahta/jabatan, gila wanita, gila belanja dan sikap-sikap kegilaan lainnya yang menjadikan manusia luntur nilai solidaritasnya dan sikap peduli (empaty) terhadap sesamanya- puasa agar tumbuh sikap peduli kepada orang yang kelaparan dan bisa merasakan perut kosong (keroncongan).

Untuk apa kita berfikir kritis? ya, tentunya untuk hidup yang lebih baik. Menjadikan manusia menjadi insan kamil yang berguna bagi manusia lainnya.

Berpikir kritis adalah kunci untuk membuka gembok-gembok masalah kehidupun.  Contoh kasus  yang sederhana:  kita rajin puasa, tapi solat Subuh masih bolong-bolong, kita cari akar masalahnya. Ternyata penyebabnya- karena waktu Sahur dilakukan terlalu awal - jam 3.00, jadi sering ketiduran ketika menunggu waktu Subuh. Jalan keluarnya; mendisiplinkan jadwal tidur dan jadwal bangun untuk sahur, dengan cara setting  waktu di alarm  hp kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun