Mohon tunggu...
Adiansyah
Adiansyah Mohon Tunggu... Direktur CV Transformasi Manpower Indonesia

Saya adalah orang yang yakin terhadap sebuah proses, bahwa konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Problem Solving dan Decision Making: Keterampilan Esensial di Dunia Kerja Modern

25 September 2025   08:00 Diperbarui: 24 September 2025   10:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia kerja yang dinamis, keterampilan problem solving (pemecahan masalah) dan decision making (pengambilan keputusan) menjadi fondasi penting yang harus dimiliki setiap individu. Kedua kemampuan ini bukan hanya membantu seseorang menyelesaikan tantangan sehari-hari, tetapi juga mendukung tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Mengapa Problem Solving dan Decision Making Penting?

  • Meningkatkan efisiensi kerja: dengan solusi tepat, waktu dan sumber daya dapat dihemat.

  • Mengurangi risiko kesalahan: keputusan yang terukur meminimalisir dampak negatif.

  • Mendorong inovasi: menemukan cara baru dalam menyelesaikan masalah menghasilkan ide kreatif.

  • Meningkatkan kepercayaan diri: seseorang lebih yakin dalam menghadapi situasi sulit.

  • Membangun kepemimpinan efektif: pemimpin yang tanggap masalah mampu membawa tim pada keberhasilan.

Strategi dalam Problem Solving

  1. Identifikasi masalah secara jelas: pahami akar permasalahan, bukan hanya gejalanya.

  2. Kumpulkan data dan fakta: informasi akurat akan memandu solusi yang tepat.

  3. Analisis alternatif solusi: evaluasi keuntungan dan risiko dari setiap pilihan.

  4. Tentukan prioritas: pilih solusi yang paling realistis dan berdampak.

  5. Implementasi dan evaluasi: jalankan keputusan, lalu lakukan perbaikan jika diperlukan.

Decision Making yang Efektif

Pengambilan keputusan yang efektif tidak hanya berbasis intuisi, tetapi juga kombinasi antara data, pengalaman, serta pemikiran logis. Seorang profesional harus mampu menimbang berbagai perspektif, mengantisipasi dampak jangka panjang, serta memastikan keputusan yang diambil selaras dengan tujuan organisasi.

Selain itu, keterampilan ini juga berhubungan erat dengan kerja tim. Dalam banyak kasus, pengambilan keputusan yang dilakukan secara kolaboratif lebih mampu menghasilkan solusi inovatif dan diterima seluruh anggota tim. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dan kemampuan mendengarkan menjadi elemen penting dalam proses ini.

Pada akhirnya, problem solving dan decision making bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan juga mencerminkan pola pikir yang siap menghadapi perubahan. Dunia kerja modern penuh dengan ketidakpastian, sehingga individu yang mampu mengidentifikasi problem, mengolah informasi, serta membuat keputusan yang tepat akan selalu menjadi aset berharga bagi organisasi maupun karier pribadinya.

Bagi perusahaan maupun individu yang ingin mengembangkan kemampuan ini secara lebih terarah, mengikuti program pelatihan profesional dapat menjadi langkah strategis. Melalui pelatihan, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga praktik nyata dalam menghadapi berbagai kasus, sehingga mereka lebih siap dalam menyelesaikan problem dan mengambil keputusan yang berdampak positif.

Sejalan dengan hal itu, pada 17-18 September 2025 lalu Transform Manpower Indonesia mengadakan Training Problem Solving and Decision Making di Hotel Aveta Malioboro. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari PT Kaltim Industrial Estate. Manfaat utama dari kegiatan ini ialah memahami konsep problem solving dan decision making, termasuk kemampuan untuk membedakan antara akar masalah dan gejala semata. Dengan berbagai studi kasus yang diberikan, peserta terlatih untuk menganalisis permasalahan secara sistematis menggunakan pendekatan yang terstruktur sehingga dapat menemukan solusi yang tepat sasaran.

Selain itu, keterampilan dalam menilai berbagai alternatif keputusan semakin terasah melalui penggunaan kerangka analisis yang objektif, sehingga keputusan yang diambil tidak lagi hanya bergantung pada intuisi, melainkan didukung oleh data dan pertimbangan logis. Peserta juga dilatih untuk berpikir kreatif dalam menghadapi tantangan, sekaligus mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul dari setiap keputusan yang diambil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun