Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Urgensi Gerakan Bawa Bekal dari Rumah, Ikhtiar Higienitas dan Kurangi Sampah

6 Februari 2024   23:03 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:12 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMPN 5 Pringsewu membawa bekal makanan dari rumah. | Wartalampung.id

Saban siang kami menyiapkan bekal makan untuk sore kepada anak yang kebetulan sekolahnya siang sampai dengan sore. Apalagi kalau ada jam olahraga. Membawa bekal dari rumah ini penting.

Yang utama tentu saja menjaga kebersihan makanan yang diasup anak. Memang ada jajanan di sekolah. 

Kantin pun ada dan lumayan bersih. Akan tetapi, sebagai ikhtiar menjaga higienitas makanan, tetap disiapkan bekal. 

Uang jajan juga diberi sebagai tambahan saja. Tapi kami sudah mewanti-wanti agar ada yang ditabung.

Kini gerakan membawa makanan ke sekolah sudah lumayan banyak diterapkan. Apalagi di sekolah yang terkategori sekolah penggerak. 

Ada semacam semangat tersendiri untuk memulai gerakan ini. Bukan semata-mata karena tren, melainkan memang ada urgensinya.

Pertama, menjaga kebersihan

Makanan yang disiapkan dari rumah tentu lebih terjamin dari sisi kebersihan dan kandungan gizi. Memang ada juga keluarga yang menyediakan makanan pasaran. Namun, tetap saja, dari sisi kebersihan segala macamnya, lebih baik ketimbang membeli di luar.

Memang ada baiknya makanan yang dibawa sebagai bekal ini berupa makanan sehat dan sarat gizi. Misalnya saja memberikan telur atau ikan atau daging atau jenis protein hewani lain. Protein hewani ini kurang diasup banyak anak Indonesia.

Dari beberapa wawancara dengan beberapa orang, saya paham betapa masyarakat Indonesia lebih akrab dengan protein nabati ketimbang hewani.

Maka itu, ada baiknya bekal makan ini adalah makanan segar yang diolah dari rumah. Nasi jelas lebih bersih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun