Mohon tunggu...
Abebah Adi
Abebah Adi Mohon Tunggu... lainnya -

Seseorang yang percaya bahwa masa lalu hanyalah kenangan saja untuk dijadikan bahan evaluasi. Hidup adalah saat ini berharap dapat berusaha untuk menjadi lebih baik dari masa yang telah lalu, masa yang akan datang masih mistery hanya Alloh SWT. saja yang paling mengetahui.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Undangan Kawinan

28 Oktober 2012   02:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:19 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Piiuuuhhhh... jadwal beberapa hari sebelumnya terutama hari ini nampaknya sibuk sekali, guman Romli diantara seruput kopi dan hembusan asap rokokkreteknya, setelah bangun pagi tadi, seharusnya kini sudah tidur lagi, kini pikirannya melayang jauh, tumben pikirnya, hari ini banyak sekali undangan kawinan, yak hari ini banyak tempat pesta kawin yang harus ia kunjungi, ampe beberapa pemuda-pemuda tanggung berpenampilan oke di kampungku, baru lulus SMA, nganggur, melanjutkan pendidikan ogah, kerja kagak mau (atau kagak ada lowongan) biasanya jika malam menjelang suka kumpul-kumpul diujung gang, main gitar menghibur diri koo tiba-tiba saja alias mendadak mau pada kawin...suwitt...suwitt...... hahaha nggak apa-apa, baguslah dari pada nongkrong kagak karuan apalagi calon isterinya sudah pada kerja, tetapi koo rata-rata umurnya diatas sang pemuda yak kuping Romli jadi gatal setelah mendengar selentingan entah dari mana sumber asalnya, satu diantaranya malah sudah bernilai plus-plus buncit bawaan dari sononya, koo bisa...,Romli malah tambah bingung kepalanya jadi gatal, rambut yang sudah disir rapi tadi dengan memakai minyak rambut cap dengkak kini malah acak-acakan lagi, terpaksa harus dirapikan kembali, saat ini barang kali sedang hari baik pikir Romli, ato mungkin karena musim penghujan, air seolah hampir disetiap malam tercurah dari langit, dingin lagi, itu malah tambah asyik guman Romli senyumnya tidak terasa terulas semringah haahaha, cuma bingung saja, bagai mana nantinya, wong untuk menafkahi dirinya sendiripun masih bergantung kpd orang tua...Romli akhirnya tidak mau ambil pusing, setelah dandan nya dianggap rapi, disambarnya baju batik yang sudah beberapa hari tergantung di kapstok pintu kamarnya, untung belum dicuci pikirnya, eetapi...Bah... koo baju batik satu-satunya ini bau kambing......

@fiksi asal jadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun