Beberapa tahun silam, mencuat sebuah kasus yang menggemparkan Indonesia dan dimuat disemua surat kabar. Kasus tersebut adalah kasus Century. Sampai saat ini nama-nama di lingkaran mantan presiden kita SBY sudah terseret. Bapak Boediono mantan wakil presiden pun sampai sekarang masih menjadi orang yang diincar KPK untuk diinterogasi.
Kita sama-sama sudah tahu bahwa kasus yang pernah mencatut nama Misbakhun sebagai tersangka dan telah menahan Budi Mulya belum selesai terusut. Boediono hanya dipanggil untuk investigasi hanya sekali dan dia dibiarkan seterusnya. Sedangkan bapak SBY? Dia mengelak bukti-bukti bahwa dia terlibat/mengetahui kasus Century ini. Salah satu buktinya adalah “surat” dari Sri Mulyani yang dikirimkan kepada SBY. (baca: http://politik.news.viva.co.id/news/read/263945--sri-mulyani-kirim-surat-ke-sby-soal-century-)
SBY turun dan naiknya Jokowi menjadi Presiden menjadi sebuah harapan bagi sebagian orang. Harapan untuk menuntaskan kasus-kasus di zaman SBY yang tidak terusut sama sekali. Tapi nampaknya langkah Jokowi untuk mengusut kasus-kasus ini belum benar-benar serius. Kita lihat saja, sampai sekarang nama Jaksa Agung belum ditunjuk oleh Jokowi. Hal ini juga yang memperlambat pengusutan kasus Century.
Di sisi lain, Jokowi sudah dua kali melakukan kunjungan ke luar pulau Jawa dan mencuatnya berita tentang pelecehan terhadap Jokowi di media-media. Berita tentang Jokowi dimana-mana dan menenggalamkan kasus Century. Berita terakhir dari media yang berkaitan dengan kasus Century adalah pemberitaan bahwa SBY-Boediono belum menyerahkan laporan harta kekayaannya ke KPK. (baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/11/06/078619960/KPK-Tunggu-Laporan-Kekayaan-SBY-dan-Boediono)
Tindakan SBY-Boediono tersebut belum mendapatkan sikap yang tegas dari KPK. Padahal KPK tentu saja berhak melakukan apa saja untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kasus-kasus di era SBY. Media-media di Indonesia juga luput dalam pemberitaan tentang Century dan kasus-kasus korupsi di zamannya. Media-media selalu saja memberitakan Jokowi ataupun menteri-menteri di kabinetnya.
Hal ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi SBY. Dia memanfaatkan kepopularitasan Jokowi untuk bersembunyi dan menyusun strategi. Sementara itu, apakah KPK bisa tegas terhadap SBY? Tidak menunggu lama dan mengusut kasus ini? Karena posisi SBY sekarang hanyalah warga sipil, bukan lagi menjadi alasan KPK untuk takut terhadap SBY.
Lawan!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI