Mohon tunggu...
Adhe Putri Mursidi
Adhe Putri Mursidi Mohon Tunggu... Lainnya - Never stop to learn

Mahasiswa PGSD UNY 2019

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Matematika Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Berbasis Media Card Sort dan PPT Interaktif di Sekolah Dasar

9 Desember 2021   13:50 Diperbarui: 19 Desember 2021   13:21 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: mykidstime.com

Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita dapat berfungsi secara efektif dalam zaman teknologi ini. Matematika berperan sangat penting dalam persiapan ini karena peranannya yang unik dalam setiap aspek kehidupan bersama. Misalnya, memahami konsep dan mempunyai keterampilan yang tinggi.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma dalam arti komunikasi pembelajaran matematika cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu, dalam membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau setidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber yang ada agar dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

    Permasalahan yang terjadi di status quo adalah maraknya guru yang memilih dan menggunakan metode mengajar bersifat monoton, setiap mengajar hanya menggunakan satu metode saja, misalnya demonstrasi, ceramah, latihan, atau penugasan. Hal tersebut menyebabkan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas dan kurangnya keterserapan ilmu dengan optimal. Metode yang digunakan juga tidak diterapkan dengan menyeluruh, sehingga tidak menunjukkan hasil yang maksimal. Selain itu, banyak guru yang juga jarang menggunakan media atau alat peraga untuk mendukung proses pembelajaran yang berakibat kegiatan pengajaran kurang menarik, tidak menantang, dan sulit mencapai target prestasi yang ditentukan (KKM). Padahal, di jenjang Sekolah Dasar anak sedang memasuki masa operasional konkrit di mana peran dari alat peraga atau media sangat dibutuhkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukannya metode inovatif yang dapat mengasah kemampuan dan pemahaman siswa terhadap matematika di sekolah dasar.

     Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010 : 37). Menurut Arend, 1997 (dalam Elisabeth, 2010: 19-20) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

     Pembelajaran Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa (student centered) sangan dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.

     Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap angota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. 

     Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Di sini, peran guru adalah mefasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakuakn diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal. Pada tahapan inilah pengembangan terjadi dengan menambahkan permainan card sort. Setelah kelompok ahli berdiskusi dan memahami materi, mereka akan diajak untuk melakukan permainan kartu pertanyaan yang dipimpin oleh guru. Setiap kelompok harus menjawab pertanyaan dari kartu tersebut dan meraih poin sebanyak-banyaknya untuk menjadi juara. Setelah itu, setiap siswa diajak untuk mengevaluasi pembelajaran menggunakan media PPT interaktif yang menyenangkan.

     Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggungajawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. Sehingga, siswa dapat menyerap materi pembelajaran dengan maksimal dalam pembelajaran matematika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun