Mohon tunggu...
Ade Sutarya
Ade Sutarya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru

Saya seorang guru yang ingin berbagi untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Daring di Masa Pandemi

29 November 2020   19:20 Diperbarui: 29 November 2020   19:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran yang dilakukan secara daring (online) memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah peserta didik akan terbiasa belajar secara mandiri, mau tidak mau peserta didik dituntut belajar mandiri. 

Belajar mandiri dalam hal ini peserta didik akan mengexplore pengetahuannya dengan melakukan literasi teknologi, belajar dengan bantuan alat teknologi seperti internet dan handphone sebagai media untuk belajar. 

Dampak positif lainnya adalah Guru juga dituntut untuk membuat bahan ajar dalam bentuk digital sehingga dapat diakses secara daring maupun offline. Dengan keadaan seperti ini Guru akan terbiasa untuk membuat bahan ajar digital, yang biasanya guru hanya menyuguhkan bahan ajar berupa buku paket sekarang ini bahan ajar sudah dibuat dalam bentuk digital, sehingga peserta didik dengan sangat mudah mengaksesnya kapan pun dan dimanapun. 

Selain dampak positif dampak negatifnya pun juga ada. Peserta didik akan mengalami kejenuhan dalam belajar, karena tidak ada interaksi sosial dengan peserta didik lainnya. 

Begitu juga interaksi dengan Guru pun sangat minim sekali, seandainya ada pun itu pun hanya beberapa menit, misalnya dengan melakukan telekonference menggunakan aplikasi seperti Zoom atau Google Meet. 

Namun sayangnya kegiatan ini akan sangat menyita kuota internet yang pada akhirnya akan merugikan peserta didik dalam hal kuota. Walaupu pemerintah sudah memberikan kuoota internet namun tetap saja masih dirasakan kurang. 

Khusus untuk pembelajaran pada sekolah Kejuruan yang melakukan pembelajaran praktikum akan sangat sulit dilakukan, karena peserta didik tidak akan memiliki alat yang digunakan untuk melakukan praktikum sesuai kompetensi keahliannya masing-masing. 

Bagi seorang Guru hal ini seharusnya menjadi momentum untuk melakukan refleksi diri. Hal yang dapat dilakukan Guru adalah dengan melakukan karya inovasi dalam bidang pendidikan, misalnya membuat modul bahan ajar digital , membuat materi ajar dalam bentuk digital, membuat artikel ilmiah yang diupload ke media massa, membuat video content tentang tutorial atau pelajaran di Youtube. Dengan demikian Guru akan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Tentu tidak semua Guru mau melakukan perubahan atau adaptasi menuju digitalisasi (Revolusi Industri 4.0). Diperlukan kesadaran dari Guru untuk mau melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran digital. Selain diperlukan juga keterlibatan pihak sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Guru berupa pelatihan (workshop) sesuai keahliannya dalam rangka meningkatkan keterampilan Guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun