Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Teladan Ummat

28 September 2023   18:00 Diperbarui: 28 September 2023   20:27 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi-lagi, di sinilah ber-akhlak tabayyun harus dikedepankan.

Jika sebelum era digital - akhlak tabayyun - langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini akhlak tabayyun harus dijunjung tinggi ketika berinteraksi di media sosial.

Di bulan Rabiulawal 1445 Hijriah ini, Ummat Islam, tengah mengadakan berbagai tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini diadakan Ummat Islam sebagai bentuk rasa cinta kasih dan juga untuk meneladani pribadi Rasulullah saw. yang lahir pada 12 Rabiulawal 571 Masehi, tepat hari ini 1.452 tahun lalu.

Maka, sangat tepat apabila di era digital sekarang ini kita sebagai ummat tetap meneladani kehidupan Rasulullah saw, lantaran Nabi Muhammad saw. adalah contoh manusia berakhlak mulia disepanjang zaman.

Rasulullah saw adalah teladan dalam segala aspek kehidupan. Keteladanan dan akhlak Rasulullah saw. tak lapuk oleh zaman dan tak lekang oleh waktu.

Hal itu disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab (QS:33) ayat 21 yang artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (QS:33) ayat 21


Sikap teladan yang disebarkan Rasulullah saw. akan terus harum seperti bunga-bunga yang indah nan cantik, meski sudah termakan zaman dan waktu. Sehingga, bagi Ummat Islam, sudah tak perlu repot mencari teladan lain.

Namun demikian, dalam praktik sehari-hari, meneladani pribadi Rasulullah saw. bukan amalan yang mudah. Walaupun juga bukanlah hal yang sulit-sulit amat untuk dipraktikan.

Ia merupakan amal unggulan yang membutuhkan mujahaddah (kesungguhan) yang amat keras menggapaikan-Nya.

Berdasarkan surat dan ayat tersebut, untuk meneladani Rasulullah saw hanya dilakukan oleh dua kategori manusia saja.

Pertama, orang yang percaya akan datangnya hari kiamat dan berharap bertemu dengan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun