Mohon tunggu...
Aderina Naomi
Aderina Naomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan psikologi di Universitas Airlangga yang memiliki minat yang besar terhadap isu soaial dan self-development.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Layar: Harga Sesungguhnya dari Sehelai Pakaian

26 Mei 2023   17:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   17:08 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Aspek lain yang memprihatinkan adalah prevalensi tenaga kerja informal dan pekerjaan berbasis rumahan di dalam industri. Banyak perempuan bekerja di lingkungan yang tidak diatur, tanpa perlindungan dan tunjangan hukum. Mereka menjadi tidak terlihat, tersembunyi dari lingkup hukum perburuhan dan sistem jaminan sosial. Informalisasi pekerjaan ini semakin meminggirkan perempuan dan menyangkal hak dan perlindungan esensial mereka. Di seluruh dunia, sebagian besar pekerja tekstil adalah perempuan kulit berwarna dan seringkali terpaksa bungkam tentang kondisi kerja yang luar biasa diabaikan karena seringkali mereka adalah para imigran gelap yang mendambakan kesempatan dan kesetaraan di dunia yang baru. Fakta yang sangat miris ini telah berulang kali menjadi tali kekang yang ampuh untuk merampas hak dan suara perempuan dengan menempatkan mereka pada posisi yang rumit. Menyuarakan hak mereka adalah sebuah kemewahan yang hanya dapat dibayar oleh mendekam di balik jeruji besi karena tuduhan imigran ilegal.

Mengatasi kesejahteraan pekerja perempuan di industri fast fashion membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Pemerintah di negara-negara dunia ketiga harus memberlakukan dan menegakkan undang-undang perburuhan kuat yang melindungi hak-hak pekerja dan memastikan perlakuan yang adil. Tindakan ini termasuk pengaturan standar upah minimum yang dapat memberikan standar hidup yang layak, jam kerja ideal, dan peraturan keselamatan kerja untuk melindungi kesehatan pekerja. Merek dan pengecer fashion juga harus memikul tanggung jawab atas rantai pasokan mereka. Dengan secara aktif memantau dan mengaudit pemasok mereka, mereka dapat memastikan bahwa praktik ketenagakerjaan yang adil ditegakkan. Kolaborasi dengan asosiasi industri dan LSM dapat memfasilitasi pengembangan dan penerapan kode etik yang mempromosikan sumber yang etis dan perlakuan yang adil terhadap pekerja. Rantai pasokan yang transparan dapat memungkinkan akuntabilitas yang lebih besar dan memberdayakan konsumen untuk membuat pilihan berdasarkan informasi.

Pemberdayaan perempuan dalam industri fast fashion membutuhkan akses yang memadai terhadap pendidikan dan program pengembangan keterampilan. Dengan membekali perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat dipasarkan, mereka dapat meningkatkan kemampuan kerja dan negosiasi untuk mendapatkan upah dan kondisi kerja yang lebih baik. Penting untuk berinvestasi dalam pelatihan kejuruan, dukungan kewirausahaan, dan inisiatif yang mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan. Selain itu, mengembangkan dan mendukung pembentukan serikat pekerja juga dapat memperkuat suara pekerja perempuan.

Sebagai konsumen, kita juga berperan dalam upaya ini. Langkah kecil yang bisa diambil adalah dengan menyebarkan secara menyeluruh akan isu ini. Menerapkan pembelian yang bermakna serta berdonasi pada lembaga amal yang mendukung kesejahteraan pekerja juga merupakan opsi yang dapat diperhitungkan. Pada skala yang lebih besar, kita juga bisa menuntut transparansi dan mendukung merek yang mengedepankan praktik etis dan kesejahteraan pekerja, kita dapat mendorong transformasi industri fast fashion. Ini termasuk membuat keputusan pembelian yang terinformasi, mendukung inisiatif fashion yang berkelanjutan dan etis, dan mengadvokasi perubahan melalui kekuatan konsumen kolektif kita.

Daya pikat dan kecepatan industri fast fashion datang dengan biaya yang signifikan bagi para wanita yang bekerja di belakang layar. Untuk benar-benar maju menuju masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan, kita harus menghadapi praktek perburuhan yang eksploitatif dan kesejahteraan tenaga kerja yang tidak memadai di industri ini. Jalan untuk mencapai kesejahteraan ini akan sulit, tapi itulah jalan yang harus kita tempuh. Ini adalah perjalanan menuju masa depan di mana kemegahan mode tidak dinodai oleh eksploitasi perempuan, melainkan bersinar dengan cahaya keadilan, kehormatan, dan pemberdayaan. Dengan menggaungkan suara bagi kaum kita ke seluruh dia, kita dapat membuka jalan bagi industri fashion yang adil, menghormati, dan memberdayakan hak dan kesejahteraan semua pekerjanya.

Jadi, maukah kamu berikan suaramu untuk kami?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun