Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Bundaku Rela Menjauhiku, Demi Melindungimu

22 Mei 2020   06:49 Diperbarui: 22 Mei 2020   07:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kutitipkan Buah Hatiku pada Ibukku, demi Mengobati Pasienku"

Berada di garda terdepan ketika harus berhadapan langsung dan berinteraksi dengan para pasien positif terkena Virus Corona COVID 19. Sehingga membuat para tim medis harus berhadapan dengan  tingkat tingginya risiko pandemi tersebut. Tim medis tidak pernah lelah dalam merawat hingga memberikan upaya dukungan lebih kepada para pasien-pasien. Mereka juga harus bersiap  dalam ruang isolasi itu.

Namun, terkadang beberapa tim medis juga sangat merasa takut dirinya dan para rekan-rekan lainnya juga terkena virus itu. Sebab, dengan adanya alat pelindung diri (APD) yang kurang lengkap hingga tidak memungkinkan untuk terkena virus. Lalu, bagaimana lagi ini semua tugas besar seorang perawat. Tidak hanya mengkhawatirkan virus Corona COVID 19 mayoritas mereka juga memikirkan psikologi bagaimana tim medis bersosialisasi dengan para keluarga-keluarganya setelah mereka berdinas.

Hingga tim medis ketika pulang dari rumah terkadang mereka juga harus membatasi dirinya dengan keluarganya. Sehingga membuat beban tambahan dalam pundaknya ketika ia harus dipilih sebagai penanggung jawab kepala perawat lainnya. 

Upaya tim medis yang dapat dilakukan dalam melindungi dirinya sendiri yaitu dengan membatasi paparan patogen (bibit penyakit), mematuhi aturan pencegahan penyakit, mengelola pengunjung dan pergerakan dalam rumah sakit, melatih mengedukasi dan memantau kondisi tenaga kesehatan, menerapkan pengendalian infeksi di lingkungan sekitar. Hingga pada akhirnya tim medis juga harus selalu belajar dengan bagaimana penggunaan APD yang baik dan benar. Sehingga terasa berat apabila melihat keadaan saat ini dengan rekan medis ketika rekannya sendiri juga terkena virus  Corona COVID 19 itu.

Belum lagi tim medis yang merawat pasien COVID 19 harus rela meninggalkan orang tersayang terutama keluarganya demi menolong para pasien-pasien. Karena, sangat minim tim medis ketika ia lebih memilih membatasi dirinya agar tidak bertemu keluarganya demi menjaga agar tidak tersebarnya virus Corona COVID 19.

Ketika, tak sedikit dari tim medis yang nasibnya malah memperhatinkan, melihat dari perjuangan seorang perawat. Mulai pejuang dari garda terdepan, merelakan waktu silangnya, mempertaruhkan nyawanya, hingga dalam kondisi positif terinfeksi virus corona namun mirisnya yaitu gaji yang tak sesuai dengan pengorbananya yang sangat luar biasa belum nanti ketika ia tidak pernah memperoleh intensif baik dari Dinas Kesehatan maupun Kementerian Kesehatan.

Terima kasih seluruh tim medis untuk semuanya sudah rela berkorban, bekerja sangat keras hingga mempertaruhkan nyawa demi kemanusiaan. Semoga pandemi cepat berakhir sehingga para tim medis bisa bertemu kembali dengan orang yang disayangi terutama keluarga dan sang buah hatinya.

Semoga Bermanfaat,

Ade Ria Cahaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun