Mohon tunggu...
Ade PutriSarwendah
Ade PutriSarwendah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Feel Good By Doing Good

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Panduan dalam Mengajarkan Pendidikan Seksualitas bagi Anak Berkebutuhan Khusus

24 Juni 2020   20:20 Diperbarui: 25 Juni 2020   15:53 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Ketepatan usia ( Mulailah bicara dengan anak-anak tentang seksualitas ketika mereka masih sangat muda. Jangan menunggu sampai usia pubertas atau lebih untuk memulai percakapan tentang seksualitas ini)

2. Kemampuan dalam memahami, setiap anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap dan merespon informasi, oleh karena perlu sebuah strategi dalam penyampaian agar maksud dan tujuan dari pengajaran pendidikan seksualitas dapat tercapai bagi ABK yaitu :

A. Pecah-pecah topic bahasan mulai dari bagian paling sederhana dari seksualitas hingga bagian yang kompleks sehingga terbangun pemahaman tentang pendidikan seksualitas yang lebih komprehensif. Sebagai edukator kita bisa mengintegrasikan materi yang berkenaan dengan pendidikan seksualitas dengan materi pembelajaran. Kita bisa mengintegrasikan dengan akademik, life skills, dan seni.

B. Mulailah dari hal yang dasar (kenalkan nama-nama bagian tubuh, ajarkan konsep diri, tanamkan perbedaan area privat dan publik, ajarkan tentang privasi, area pribadi serta batasan dalam pergaulan, dan ajarkan konsep Relationship Circle)

C. Ajarkan anak tentang Relationship Circle/Lingkaran suatu hubungan. Konsep ini bisa kita mulai ajarkan saat anak mulai memasuki masa baligh/ ketika mulai mengenal lawan jenis.

Lingkaran ini membantu kita sebagai guru untuk memahamkan kepada siswa bahwa setiap manusia hidup pada lingkungannya masing-masing. Seperti contoh, lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan kerja.


Setiap lingkungan, kita menjumpai orang-orang yang berbeda. Seperti disekolah kita bertemu guru, teman-teman, penjaga sekolah,dsb. Melalui konsep relationship circle kita tanamkan konsep siapa aja yang ada di lingkaran itu, bagaimana sentuhan, bagaimana komunikasi, bagaimana kepercayaan dan menampakkan emosi sesuai warna pada lingkaran.

Kita dapat membuat sendiri Relationship Circle yang terdiri dari 5 warna dalam setiap lingkaran yang mana dibagian paling adalah adalah lingkaran paling privasi dari diri kita dan di lingkaran terluar adalah area publik dimana area tersebut menggambarkan bagaimana bersikap kepada orang asing  dengan penjelasan:

Ungu – Lingkaran privat – di lingkaran ini, hanya ada 1 orang yakni diri kita. Dan jika seseorang membuat kita tidak nyaman kita harus tegas untuk mengatakan TIDAK.

Biru- Lingkaran Orang Terdekat – di lingkaran ini hanya orang yang sangat dekat dengan kita (orangtua, anggota keluarga)

Hijau – Lingkaran Pertemanan yang dimaksudkan untuk teman-teman yang dekat namun tidak sedekat pada lingkaran biru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun