Mohon tunggu...
Ade puji Lestari
Ade puji Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - aku perempuan

Mahasiswa di Universitas Indraprasta PGRI . jurusan PENDIDIKAN FISIKA semester 8

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ondel-ondel Ngamen

17 Desember 2018   09:47 Diperbarui: 17 Desember 2018   10:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum wr wbb

Yuk, kita main onde-ondel. . . .

Beberapa untuk sebuah lagu yang mengingatkan saya pada kesenian asli dari betawi. Kadang di jalan raya saat sedang menunggu angkot, seorang anak kecil dan kawanannya menyodorkan ember kecil kepada saya untuk menaruh beberapa receh ke dalamnya. ini bukan terjadi satu atau dua kali, sering say melihat di jalan, onde-ondel yang lucu berputar-putar mengiringi musik yang khas betawi. saya prihatin dan sangat prihatin, budaya daerah asli betawi di pusat ibu kota harus dijadikan pengamen. Berjalan berkliling kota Jakarta, dari gang ke gang, ini sangat menyedihkan.

Awalnya saya pertama kali melihatnya  hanya seperti sebuah hiburan biasa. menghibur orang-orang, anak-anak kecil yang begitu riangnya ketika melihat ondel-ondel, datang berkerumun, bergerak ke kiri ke kanan, ah kadang mebuatku takjub. Saat pemilihan gubernur Jakarta kemari di sebuah stasiun televisi swasta seorang artis Jakarta yang terkenal ia menyebutkan salah satu harapannya untuk menjadikan ondel-ondel selalu mengadakan festival budaya, untuk mengangkat kembali martabat onde-ondel di hati masyarakat Jakarta.

Mendengar perkataan artis itu, membuat saya berubah pikiran. dan menjadi iba ketika melihat ondel harus mengamen di jalan. saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan supaya tidak ada ondel-ondel yang mengamen. Berjalan berkilo-kilo meter hanya untuk mencari uang, dapat saya katakan "seperti hiburan jalanan". Miris bukan?

Saya hanya seorang anak NTT yang datang merantau ke Jakarta tapi, sangat mengharapkan budaya ondel-ondel mengamen, harus di hilangkan. Dan, menacari jalan keluar ondel-ondel diangkat kemabli di masyarakat. Salah satunya seperti yang dikatakan diatas, lebih sering mengadakan festival budaya. bukan hanya tentang ondel-ondel bahakan seluruh  budaya yang ada diIndonesia. Yap, buka tidak mungkin ini menjadi acara bulanan, yang d nantikan masyarakat dan pastinya untuk menarik wisatawan. Kita yang memegang Jakarta. Jakarta di genggaman kita. Mengapa tidak kita ubah sebuah hal yang buruk menjadi lebih baik, secara pelan-pelan dan bersungguh-sunguh. Insya Allah pasti akn terwujud. aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun