Mohon tunggu...
Healthy

Jahat atau Baikkah Kemoterapi?

25 September 2017   20:51 Diperbarui: 25 September 2017   22:17 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Efek samping kemoterapi lainnya yang paling sering terlihat adalah rambut rontok sementara. Sel rambut merupakan sel yang membelah dengan cepat, namun karena obat kemoterapi yang tidak dapat membedakan antara sel berbahaya bagi tubuh atau tidak akhirnya menghancurkan sel -- sel rambut tersebut. Dimana secara perlahan jaringan rambut otomatis akan ikut terganggu dan menyebabkan kerusakan. Selain itu, efek samping yang juga dapat dilihat dengan jelas yaitu pasien akan lebih lelah dan lemas yang timbulnya secara mendadak serta perlahan. Banyak pasien kanker yang mengeluh kelelahan dan kekurangan tenaga. Semua itu disebabkan karena kehilangan nafsu makan serta kekurangan tidur. Tentu saja tidak langsung hilang setelah beristirahat karena ini akan berlangsung terus hingga pengobatan selesai. Mual dan muntah juga dapat menjadi efek dari kemoterapi. Mual dan muntah yang dirasakan penderita disebabkan karena ada beberapa obat kemoterapi yang lebih cenderung membuat seseorang merasakan mual, namun karena seseorang rentan terhadap mual dan muntah. Sel -- sel di dinding usus juga dihancurkan oleh obat kemoterapi yang akhirnya menyebabkan diare. Sebenarnya diare juga dapat timbul karena seseorang cemas dan stress pada saat kemoterapi. Diare ini menimbulkan sakit perut, kram perut dan kekurangan gizi. Sebagian orang dapat mengalami gejala seperti flu beberapa jam setelah kemoterapi. Gejala -- gejala yang biasanya timbul adalah sakit kepala menggigil dan demam ringan. 

Gejala -- gejala ini juga timbul secara tiba -- tiba dan akan menyebabkan tubuh menjadi kurang fit. Beberapa obat kemoterapi juga dapat menyebabkan sakit pada mulut seperti terasa lebih tebal atau bisa juga infeksi yang sebagai akibatnya seseorang sulit untuk bicara, makan, mengunyah dan menelan karena rasa sakit yang timbul. Kemoterapi bisa juga menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah. Ini menyebabkan tubuh juga menjadi kekurangan oksigen yang akhirnya menyerang dengan seseorang menjadi pusing lesu dan cepat lelah. Selain sel darah merah, trombosit juga semakin berkurang.

Trombosit penting dalam pembekuan darah. Ketika trombosit berkurang, maka akan menyebabkan memar tiba -- tiba, pendarahan lama setelah luka kecil, anemia dan gusi berdarah. Kemoterapi sangat berbahaya bagi kulit yang bisa menjadikannya kering serta berubah warna. Kulit akan lebih sensitif terhadap matahari. Selain itu juga, leukosit juga bisa semakin turun. Leukosit sendiri berfungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi.Apabila leukosit menurun, maka sistem kekebalan tubuh juga akan menurun dan tubuh akan rentan teradap infeksi. 

Obat kemoterapi juga dapat menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan dan kaki, sebagian juga bisa terjadi sakit pada otot. Terapi radiasi juga menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit termasuk permukaan mulut dan kerongkongan. Hal itu karena radiasi ikut merusak jaringan yang tersusun dari sel yang masih sehat. Sel yang masih sehat pasti akan memiliki pasokan oksigen yang cukup dimana sel dengan pasokan oksigen yang cukup akan lebih mudah untuk dirusak dibandingan sel yang kekurangan pasokan oksigen. Terakhir, terapi anti-angiogenesis juga menyebabkan pendarahan di dalam, perforasi usus, dan peningkatan tekanan darah.

Jadi kita dapat membuat kesimpulan dari kemoterapi yang membawa lebih banyak dampak negatif pada penderitanya daripada dampak positif. Dampak negatif itu seperti rambut rontok karena sel rambut akan mengalami kerusakan yang membawa dampak pada kerusakan jaringan rambut. Kedua, seseorang lebih cepat lelah dan lemas, kekurangan tenaga, mual dan muntah. Mual itu disebabkan karena ada kandungan kimia dalam obat yang membawa efek mual pada penderita. 

Selanjutnya yaitu diare yang dikarenakan dinding usus secar aperlahanikut hancur karena obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita kanker. Diare juga timbul karena penderita mengalami stres secara berlebihan. Penderita juga akan mengalami sakit pada mulut karena adanya infeksi yang terjadi. Sakit itu dapat berupa kesulitan saat menelan ataupun sulit untuk berbicara. Efek samping lainnya yaitu anemia atau kekurangan sel darah merah, turunnya trombosit dan leukosit, kesemutan, mati rasa pada jari kaki dan tangan serta yang terakhir sakit atau nyeri pada otot. Permukaan kulit juga akan mengalami kerusakan karena memiliki pasokan oksigen yang cukup. Efek samping tersebut juga dipacu karena adanya pola makan yang tidak sehat.

Daftar Pustaka :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun