Mohon tunggu...
Adellia Syafitri
Adellia Syafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis ulasan novel, film, dan drama.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Belajar Berdamai dengan Diri Sendiri dari Drama Hello, Me!

1 September 2022   19:50 Diperbarui: 1 September 2022   19:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Scene berikutnya yaitu saat Ha-ni berada di rumah Ha-Yeong mendengar ibunya berpamitan pada Ha-Yeong--kakaknya--untuk mengunjungi Ayahnya. Mereka mengira Ha-ni tidak mendengar karena sedang asyik bermain ponsel. 

Begitu Ha-Yeong masuk ke kamarnya, Ha-ni diam-diam keluar rumah kemudian masuk ke dalam taksi ibunya--ibunya Ha-ni adalah seorang supir taksi--untuk ikut mengunjungi Ayahnya. Ha-ni melakukan ini karena sejak ia ada di tahun 2020 belum pernah melihat ataupun mendengar suara Ayahnya lewat telepon dan Ha-ni 37 tahun selalu bilang bahwa Ayah sibuk bekerja. 

Saat tiba di tujuan Ha-ni sedikit kebingungan kenapa Ibunya pergi ke tempat itu, ia menyusuri tempat itu sambil mengikuti kemana Ibunya pergi sampai ia mendengar suara Ibunya seperti menyapa Ayahnya. 

Sejak mengetahui keberadaan Ayahnya, Ha-ni menyalahkan dirinya atas hal yang telah terjadi. Ia mengatakan bahwa ia ingin kembali--ke tahun 2000--dan tidak akan pergi audisi jika akan seperti ini keadaannya. Ha-ni menyesal karena bertindak sesukanya.

Jika sudah kembali, ia ingin mengubah kejadian itu karena itulah yang membuat hidupnya menjadi berantakan. Namun, Jobs--seseorang yang membantu mengembalikan Ha-ni ke 20 tahun sebelumnya--mengatakan jika mengubah masa lalu akan membahayakan dirimu di masa kini. 

Drama yang bergenre komedi romansa ini memiliki cerita yang ringan dan menyenangkan. Makna yang terkandung dapat diterima dengan mudah.

Pesan yang dapat saya terima dari drama ini adalah menerima masa lalu dan memaafkan diri sendiri. Kejadian yang menyebabkan penyesalan tidak dapat dihapus, namun bukan berarti terus menerus terjebak dalam penyesalan. Hanya kita yang dapat memahami keadaan diri sendiri, maka baiknya tidak terlalu menyalahkan ketika keadaan berjalan tidak sesuai dengan yang diinginkan. 

Tidak apa menangis jika itu membuat lega. Setelah itu, kembalilah pada kenyataan yang mungkin tidak menyenangkan. Yang perlu diingat, hal-hal yang terjadi pada diri kita bukanlah sebuah kebetulan.

Hal-hal itulah yang membentuk diri kita yang sekarang. Bertahanlah sekuat tenaga, hingga perlahan mengerti 'Jadi, semua yang kualami itu untuk ini. Aku paham sekarang.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun