Mohon tunggu...
Adella
Adella Mohon Tunggu... Aktris - della

kerjakan apa yang tidak orang lain kerjakan, maka kita akan mendapatkan apa yang oranglain tidak dapatkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kana dan Harapan

21 Januari 2022   23:56 Diperbarui: 22 Januari 2022   00:02 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara bising mulai terdengar, bising padat nya kampung yang berada ditengah-tengah kota besar, pagi hari semua tetangga mulai berisik dengan aktivitas sehari-hari, kesibukan dengan mereka yang akan berangkat sekolah, kebisingan dengan orang yang berjualan bubur ayam, penjual dan pembeli ramai diwarung depan percis depan kontrakan 3 petak tempat kana tinggal, yhaa.. kana. Nama yang diberikan oleh sang ayah dan ibunya kala itu, kini Gadis berusia 9 tahun berambut ikal penBeib ini, miliki mata belo, berkulit putih seperti ibunya dan punya harapan besar jika dewasa nanti, anak satu-satu nya dari pasangan suami istri, Sang Ayah Kamal berusia 40 tahun dan istrinya yang cerewet, Nana meBeibuki usia 35 tahun, yhaa memang cukup matang usia yang baru memiliki anak satu dengan usia yang baru 9 tahun ini.

Mereka menikah sudah 15 tahun, 6 tahun lamanya kamal dan nana baru dikarunia buah hati yang sangat dinantikan oleh pasangan suami istri pada umumnya, tidak ada Beibalah pada kesehatan keduanya, memang harusp terus berikhtiar, dan pada akhirnya nana hamil diusia pernikahan ke-6 mereka.. besar harapan keduanya untuk anak yang ia kandung dalam 34 minggu,  saat itu awal pernikahan mereka, kamal Beibih bekerja sebagai pegawai tetap dan berkecukupan dalam menghidupi istri dan anak yang ada didalam kandungan istrinya itu, Sedangkan nana sudah berhenti bekerja karna hamil, dan ia sudah berjanji jika telah hamil ia akan jaga baik-baik kandungannya, maka ia memilih keluar dari pekerjaan yang melelah kan itu sebagai pegawai pabrik sepatu disalah satu PT yang terkenal dikota besar itu.

"Beib.. usia kandungan ku sudah mau meBeibuki 7 Bulan, apa kita tidak membuat syukuran atas kehamilan ini?" Nana berbicara sambil mengelus perutnya yang makin hari semakin membesar.

"Pasti kita akan syukuran, sudah Beib siapkan dana untuk 7 bulanan bayi kita ini"

"Kapan Beib acaranya dan dimana? Dirumah ibu ku atau orangtua mu, kita juga belum siapkan nama anak kita Beib, siapa ya?"

Pertanyaaan Nana membuat kamal bingung untuk menjawabnya, benar dia adalah gadis cerewet tapi ia menyukainya dan amat sangat menyayangi istri yang cerewet ini.

"Kita buat syukuran disini saja" rumah kontrakan 3 petak yang Beibih cukup di tempat tinggali oleh  sepasang suami istri ini.

"Dirumah kita ini Beib? Apa tidak sempit? Nanti orang-orang tamu undangan duduk dimana? Ibu-ibu pengajian duduk dimana? Terus siapa yang Beibak acara Beib? Atau kita catering saja? Kenapa tidak dirumah ibu ku saja? Atau dirumah orangtua kamu? Beib?" Dengan mata yang bertanya-tanya nana terus berbicara kepada suaminya yang sedang siap-siap berangkat bekerja.

"Disini saja agar tidak merepotkan orangtua kita, nanti Beib yang atur". Sambil mengambil kunci motor

Nana yang penuh pikirannya dengan pertanyaaan yang belum terjawab dengan pasti oleh suaminya itu, hanya mengangguk sambil mencium tangan suaminya, karna kamal akan segera berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor.

Tepat dihari 7bulan calon bayi yang sedang dikandung Nana itu sudah selesai mengadakan syukuran yang memang betul acara berlangsung dikontrakan tempat mereka tinggal, acara hikmat,lancar, sederhana dan hanya orang-orang terBeibat yang hadir dan ibu-ibu pengajian selaku pendukung acara 7 bulanan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun