Mohon tunggu...
adella Ira Wanti
adella Ira Wanti Mohon Tunggu... -

Sedang belajar menulis 😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak Berkebutuhan Khusus dengan Bimbingan dan Konseling

23 November 2018   11:43 Diperbarui: 23 November 2018   12:20 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbingan dan konseling sudah lama mewarnai dan mengambil perannya sendiri di dunia pendidikan. Kebutuhan akan BK sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis, psikologis, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokratisasi dalam pendidikan, serta perluasan program pendidik. 

"BK adalah sahabat untuk siswa" begitu bungu jargon bimbingan dan konseling yang berarti program ini membantu pengembangan diri dan akademik siswa. Bimbingan dan konseling tidak hanya diperuntukan bagi instansi-instansi pendidikan reguler saja, namun juga diperuntukan bagi sekolah luar biasa yang di dalamnya ada siswa atau anak yang berkebutuhan khusus.

Pendidikan luar biasa untuk anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan suatu pola layanan tersendiri, baik dalam pembelajaran maupun dalam bimbingan perilaku. 

Berkaitan dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus, maka dibutuhkan sebuah bimbingan yang diberikan secara terus menerus dan sitematis diharapkan agar membantu para siswa berkebutuhan khusus dapat menerima segala kekurangan dan keadaan dirinya sendiri lalu mengembangkan potensi baik yang ada pada dirinya.

Sebelum saya menjelaskan bimbingan dan konseling seperti apa yang dibutuhkan oleh siswa berkebutuhan khusus, saya akan menyebutkan kebutuhan-kebutuhan anak pada umumnya yang harus ia dapatkan, antara lain:
1. Memperoleh kasing sayang
2. Memperoleh penghargaan yang sama
3. Memperoleh harga diri
4. Ingin dikenal
5. Memperoleh prestasi dan posisi
6. Memperoleh keamanan
7. Memperoleh kepercayaan
8. Memperileh kemerdekaan diri

Delapan kebutuhan ini harus diberikan untuk seorang anak atau peserta didik untuk mencapai pengembagan potensi baik yang ada dalam dirinya apalagi untuk anak berkebutuhan khusus. 

Anak berkebutuhan khusus disini adalah anak yang mengalami penyimpangan sedemikian rupa dari anak normal baik dalam hal karakter mental, fisik, sosial, emosi ataupun kombinasi dari hal-hal tersebut. Adapun beberapa teknik konseling yang diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus, antara lain:

1. Konseling Adlerian
Konseling ini sama sekali tidak melihat kekurangan dari konseli, melayani semua konseli tanpa adanya pandangan negatif pada kekurangan si konseli. Hal itu dapat sangat membantu menekan rasa tidak percaya diri konseli dan juga membangun paradigma baru akan hakikat diri anak untuk mempersiapkan kehidupan dengan bakat dan kemampuan yang ia miliki.

2. Konseling Humanistik-eksistensialis
Teknik konseling ini memadu padankan bakat dan kemampuan anak sesuai dengan tingkatan tertinggi dari kebutuhan manusia, yakni untuk berpotensi dan memperlakukan dirinya dengan memanfaatkan kelebihan yang ada pada dirinya.

3. Konseling Traumatik
Teknik konseling ini mencakup upaya konselor untuk membantu konseli yang mengalami trauma melalui proses hubungan pribadi sehingga konseli dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha untuk mengatasinya sebaik mungkin. Diharapkan agar konseli dapat sembuh dari trauma yang dialaminya.

Bimbingan dan konseling pada anak berkebutuhan khusus perlu perhatian yang lebih agar bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan. Diharapkan juga agar anak berkebutuhan khusus tidak lagi terintimidasi oleh dirinya sendiri dan mampu mengembangkan potensi baik yang ada pada dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun