Serang, 23 Juni 2025 --- PT Titian Karsa Mandiri (TKM) memulai rangkaian kegiatan Pelatihan ISPO Angkatan I di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) tahun 2025 yang didukung pendanaannya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) serta mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian RI.
Bertempat di Le Dian Hotel and Cottages, Serang -- Banten, pelatihan berlangsung mulai tanggal 23 hingga 28 Juni 2025 dan diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari Kabupaten Lebak. Peserta terdiri atas para pekebun kelapa sawit serta perwakilan Dinas Pertanian setempat, yang nantinya diharapkan dapat menyampaikan kembali pengetahuan yang didapat kepada kelompok tani di wilayah masing-masing.
Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun, Ardi Praptono, SP., M.Agr., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya peningkatan kapasitas pekebun demi kesiapan menghadapi tantangan industri sawit yang semakin kompleks.
"Kami ingin memastikan para pekebun sawit, terutama di daerah seperti Lebak, memiliki keterampilan dan pemahaman yang memadai sesuai standar profesional. Ini penting agar mereka mampu bersaing dan berkontribusi pada industri sawit yang berkelanjutan," ungkapnya.
Pelatihan ini dirancang komprehensif, mencakup materi seperti legalitas lahan, kebijakan dan prinsip ISPO, pengelolaan kebun secara berkelanjutan, penguatan organisasi petani, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain sesi teori di kelas, peserta juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung penerapan praktik terbaik ISPO di lapangan.
Kegiatan ini melibatkan para pakar dan praktisi dari lembaga pelatihan mitra resmi BPDP, yang juga melakukan asesmen kompetensi peserta. Di akhir program, peserta akan memperoleh sertifikat pelatihan sebagai pengakuan atas keterampilan yang telah mereka pelajari.
Salah satu peserta, Johan Marsuditama, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam memahami aspek kepemimpinan kelompok tani dan efisiensi pengelolaan kebun.
"Saya jadi lebih percaya diri untuk memimpin dan mengelola kebun sawit dengan cara yang lebih profesional dan berkelanjutan," tuturnya.
Pelatihan ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, lembaga pelatihan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat SDM sektor perkebunan sawit. Program SDMPKS diharapkan terus memberi kontribusi dalam menjaga posisi strategis Indonesia sebagai produsen utama kelapa sawit dunia melalui peningkatan kompetensi di tingkat pekebun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI