Mohon tunggu...
Adelia Putri Fajar P
Adelia Putri Fajar P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Salah satu mahasiswa dan karyawan swasta yang memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Instagram, Mental Health, dan Remaja

23 Mei 2022   12:34 Diperbarui: 23 Mei 2022   12:36 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mental health atau kesehatan mental merupakan topik pembahasan yang menarik dan tidak ada habisnya. Salah satu faktor pembentuk kesehatan mental yang utama yakni adalah dari kultur dan lingkungan sekitar dimana individu tersebut tinggal (Andre,2020). Menurut Piepper & Uden 2006 dalam Andre, 2020 menyebutkan bahwa kesehatan mental adalah sebuah kondisi dimana seseorang dapat menerima kelebihan dan kekurangannya sendiri, memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan bersikap realistis akan semua masalah yang menimpa serta cenderung tidak pernah menyalahkan dirinya sendiri. Selain itu bersikap positif serta memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab atas perbuatan dan memiliki kepatuan untuk menaati aturan serta norma sosial juga merupakan beberapa contoh dari sikap mental health. Tujuan dari adanya mental health adalah menciptakan manusia yang beradab, mampu mengatasi hambatan yang mengganggunya. Kesehatan mental dari masing-masing individu juga berbeda-beda tergantung lingkungan, keluarga dan komunitas dari masing-masing individu. Itulah mengapa topil mental health ini menarik untuk diuji atau dikaji secara mendalam

Menurut Yuli dkk, 2021 menyebutkan bahwa ada 3 hal yang merupakan ciri-ciri dari mental sehat. Ciri pertama yaitu seorang individu mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Ciri kedua adalah seseorang mampu menunjukkan kepribadiannya yang terintegrasi dan mampu menguasai dirinya dengan baik. Ciri ketiga yakni seorang individu mampu menguasai dunianya dengan baik serta mampu menginterpretasikan hubungan dunia dengan dirinya secara benar. Ada 2 faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, diantaranya adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal lebih mengarah kepada kondisi fisik dan mental kita secara pribadi. Sedangkan faktor eksternal mengarah kepada kondisi fisik dan mental kita secara sosial dan bermasyarakat

Dapat disimpulkan bahwa mental health merupakan kondisi dimana seorang individu memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab kepada dirinya sendiri atas sikap dan perilakunya pada lingkungan baik secara fisik maupun rohani. Kesehatan mental sangat dibutuhkan bagi para remaja terutama di era modern seperti saat ini. Banyak pengaruh-pengaruh baik dari luar maupun dari dalam membuat remaja menjadi hilang jati diri dan hampir memiliki masalah dengan kesehatan mentalnya. Salah satu penyebab utama yang menjadi pengaruh akan kesehatan mental adalah faktor media sosial. Media sosial membawa banyak perubahan bagi kehidupan di masa ini. Baik dari segi komunikasi, sosial bahkan ekonomi juga terdampak dari pesatnya kemajuan media sosial. Salah satu media sosial yang hingga saat ini sangat digemari oleh mayoritas masyarakat Indonesia adalah instagram.

Instagram sendiri merupakan sebuah platform digital mengenai individu yang dicerminkan ke dalam foto, video atau tulisan. Selain dapat mengenal berbagai macam individu serta karakter dari berbagai negara, instagram juga memiliki fungsi untuk mengekspresikan diri kita melalui konten-konten yang kita unggah dalam akun yang sudah kita buat terlebih dahulu. Lantas apa kaitan antara mental health dengan media sosial instagram?

Dilansir dari website dataindonesia.id, pengguna instagram di Indonesia saat ini mencapai 191 juta jiwa dan jumlah tersebut diperkirakan naik 12.35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan mayoritas dari pengguna instagram tersebut merupakan remaja pada rentang usia 18-24 tahun. Remaja masih memiliki mental yang belum stabil dan cenderung memiliki sifat meniru pada lingkungan atau individu di sekitarnya, selain itu remaja juga ingin mendapatkan eksistensi dari orang lain. Eksistensi ini cenderung membuat remaja merasa percaya diri dan bangga terhadap dirinya sendiri. Namun eksistensi tersebut terkadang diraih dengan cara mengekspresikan dirinya di media sosial terutama instagram.

Karena terlalu terobsesi dengan eksistensi namun tidak kunjung diraih, beberapa remaja kemudian mengalami stress dan sulit untuk mengontrol sikapnya sendiri sehingga kesehatan mental mereka terganggu. Riset menunjukkan bahwa usia 16-24 tahun merupakan usia kritis yang rentan akan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, stress atau bahkan gejala lain yang lebih serius.

Beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai upaya preventif bagi setiap individu adalah mengenali jenis masalah yang dihadapi, bergabung dalam komunitas yang dapat mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif serta melengkapi mereka dengan pengetahuan mengenai kesehatan mental yang baik.

References :

 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/29/perempuan-paling-banyak-gunakan-instagram-di-indonesia

https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-capai-191-juta-pada-2022

https://jurnalsosiologi.fisip.unila.ac.id/index.php/jurnal/article/view/65/116

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun