Mohon tunggu...
Ade Irma Suryani
Ade Irma Suryani Mohon Tunggu... Lainnya - Mhd.Furqan

Ade Irma Suryani Munthe Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Seorang Ibu dalam Mendidik Anak dengan Didikan yang Islami

8 Agustus 2020   15:42 Diperbarui: 8 Agustus 2020   15:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDIDIKAN SERTA DAKWAH KEAGAMAAN ISLAM
"Peran Seorang Ibu Dalam Mendidik Anak Dengan Didikan Yang Islami"

Ade Irma Suryani Munthe
Program Studi Ilmu Komputer
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

ABSTRAK
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang dilihat dari kebiasaan setiap orang, yang menjadi bahan warisan dari orang sebelumnya hingga sekarang. Dimana pendidikan sangat dibutuhkan dalam menunjang pengetahuan serta pelatihan bagi setiap orang. Pendidikan membutuhkan suatu usaha sadar dengan cara sistematis dan dinamis. Hal ini sebagai tujuan mewujudkan pembelajaran serta meningkatkan potensi dari setiap orang. Begitu juga dengan peran seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, karena ibu adalah orang terdekat pertama bagi seorang anak, dimana ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya, dimana anak mendapatkan ilmu dan mengambil contoh sikap dan perilaku ibunya sejak dininya. Karena itu kehadiran dan peran positif seorang ibu pada awal pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dibutuhkan.
PENDAHULUAN
Arti pendidikan berasal dari bahasa Inggris yaitu Education, dimana dari bahasa latinnya yaitu Eductum. Dengan artian kata "E" yaitu sebuah proses perkembangan dari dalam keluar kemudian kata "Duco" dengan artian yang sedang berkembang.
Jadi pendidikan adalah proses kemampuan serta keahlian diri yang terus berkembang terus menerus secara individual. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan akan terus selalu ada dan tidak akan pernah hilang, seperti yang dijelaskan dalam arti pendidikan.
Menurut Kamus Besar bahasa indonesia pengertian pendidikan adalah sebuah proses ataupun tahapan dalam pengubahan sikap serta etika maupun tata laku seseorang atau kelompok dalam orang dalam meningkatkan pola pikir manusia melalui pengajaran dan pelatihan serta perbuatan yang mendidik.
Hal ini berkaitan dengan tujuan bahwa arti pendidikan bukan hanya sebagai proses ataupun sistem transfer knowledge saja akan tetapi sebagai proses pengubahan etika, norma ataupun akhlak dari setiap manusia.
TUJUAN DAN FUNGSI
Secara luas pengertian pendidikan dilihat dari tujuannya yaitu sebagai berikut:
Sebagai sarana untuk mencerdaskan serta mengembangkan potensi dan taraf pola pikir seseorang.
Sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan lebih aktif dalam menghadapi dunia bermasyarakat.
Untuk mengembangkan potensi seseorang agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memiliki etka dan norma yang baik, memiliki ilmu pengetahuan, sfektif, efisien.
Sebagai wadah ataupun sarana yang mengembangkan kepribadian serta potensi diri dalam meningkatkan ilmu pengetahuan melalui pendidikan.
Tujuan pendidikan yang islami adalah akan terlihat jelas pada diri seseorang yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" yang artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara normal karena takwanya kepada Allah Swt.
Sedangkan fungsinya sangat berkaitan dengan pengertiannya, karena apabila bertentangan akan menjadi salah artian dalam menuntut ilmu. Secara umum fungsi dari pendidikan yaitu membentuk diri baik dari kemampuan, keahlian, etika dan akhlak yang menjadi lebih baik. Kemudian menjadi sarana untuk membekali diri untuk menghadapi dunia bermasyarakat.
DASAR TEORI
Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat dibutuhkan bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan "Tonggak Pertama" yang menjadikan seseoraang itu bisa menjadi sesuatu yang dikenal, dikenang bahkan sampai akhir hayatnya. Baik itu dari sesuatu dihasilkan dari hasil didikan ataupun sesuatu berupa penampakan karakter yang terdapat dalam diri seseorang.
Menurut salah satu ahli yaitu Ki Hajar Dewantara, defenisis pendidikan menurutnya adalah proses penunjang kekuatan kodrat sebagai manusia yang memiliki akal, dalam menguasai pengetahuan pada seseorang. Dengan tujuan manusia dapat meninggikan derajatnya melalui pendidikan yang setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut Undang-Undang Dasar yang tertera pada No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengemukakan bahwa, pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya seseorang dapat aktif mengembangkan pola pikir dirinya untuk memiliki kekuatan nilai religius, mengontrol diri, jati diri, etika, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Namun, disamping itu tidak cukup jika pendidikan dan didikan yang kita dapatkan hanyalah sebatas pendidikan umum saja, karena pada dasarnya ketika kita masih didalam kandungan pun kita sudah melakukan suatu kontrak dengan Sang Khalik yaitu berupa ketauhidan bahwa Allah lah pemelihara kita. Dimana hal itu dijelaskan didalam QS. Al-A'raf aya 172-174 , yang artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman:"Bukankah Aku Tuhanmu?"Mereka menjawab:"Ya, Kami Bersaksi!" Demikianlah, supaya kamu pada hari kiamat tidak berkata "Ketika itu kami lalai". Atau agar kamu tidak mengatakan "Sekutu Kami Mempersekutukan Tuhan sejak dahulu", sedangkan kami anak keturunan sesudah mereka. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?"Demikianlah kami jelaskan ayat-ayat itu agar mereka kembali kepada kebenaran.(QS.Al-A'raf:172-174)
Nah, dari ayat diatas bisa kita lihat bahwa sejak dalam kandungan sekalipun kita sudah diajarkan untuk bertauhid, mengakui dan meng-Esa-kan Allah Swt. Bahkan pada Nabi Muhammad sekalipun pendidikan pertama yang beliau dapatkan adalah membaca, yang terdapat dalam QS.Al-Alaq: 1-5
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah yang menggantung. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia menggunakan pena. Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui.
Pada wahyu pertama Nabi, beliau dipaksa untuk tetap membaca berkali-kali walaupun beliau tidak tau apa yang harus dibaca. Maknanya yaitu agar manusia tetap proaktif untuk membaca apa saja dan dari mana saja ilmu dan bacaan itu berasal selagi itu bisa menambah wawasan dan pegetahuan kita. Dan bukankah kita dilahirkan dari rahim ibu kita kedunia tan tau apa-apa?(QS.An-Nahl:78)
Di dalam keluarga pun harus ada pendidikan yang diterapkan kepada seluruh anggota keluarga. Salah satunya adalah peran mendidik yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anak-anaknya. Dimana ibu adalah Madrasah Pertama bagia setiap anak, karena seorang anak mendapat pelajaran dasar itu dari ibunya. Mulai dari belajar merangkak sampai ia bisa berjalan dengan baik. Ibu lah yang melakukan peran penting untuk kecerdasan serta bagaimana didikan berupa akhlak bagi anaknya kelak.

Disamping itu pentingnya kontribusi perkawinan, dan yang terpenting dalam perkawinan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi membentuk generasi yang berkualitas yaitu anak-anak yang sholeh dan sholeha. Karena seiring canggihnya perkembangan teknologi, maka semakin besar pula tantangan bagi setiap orang tua dalam mendidik anak.
Karena teknologi tersebut bisa memberikan dampak positif dan juga dampak negatif, dalam hal ini anak-anak adalah target besarnya. Anak mempu membawa orang tuanya menuju jalan surga atau pun neraka, menjadi pandangan yang menyejukkan atau menyedihkan, menjadi anak yang taat atau durhaka. Semua tegantung pada bagimana orang tua itu mendidik anak-anak nya.
Ibarat sebuah bangunan, orang tua dan keluarga, khususnya seorang ibu tidak dapat dipisahkan. Keduanya adalah pondasi. Jika pondasi yang dibangun kuat dan kokoh tentu bangunan akan berdiri kokoh, megah, tangguh dan tak mudah goyah dan begitu jugalah dengan sebaliknya. Karena itu sangat penting bagi orang tua khususnya seorang ibu hendaknya mempersiapkan diri dengan baik dengan mempelajari ilmu-ilmu ajaran islam dan menerapkannya di dalam keluarganya agar bisa dijadikan contoh oleh anak-anaknya.  
Seorang ibu didalam mendidikan anak harus mempunyai prinsip-prinsip didikan islami yang harus diajarkannya kepada anak-anaknya. Mulai dari mengajari anak untuk membaca Al-Qur'an, belajar untuk sholat dan belajar akhlak yang baik. Bagi seorang ibu banyak cara dan banyak hal yang bisa diajarkan bagi anak-anaknya:
Contohnya membiasakan diri untuk membaca Al-Qur'an ketika kita sedang mengandung anak, karena walau masih didalam kandungan seorang bayi mendapat respon atas apa-apa yang dilakukan oleh ibunya. Membiasakan dirinya menjadi sesuatu yang bisa dijadikan untuk teladan bagi anak-anaknya, selalu memberi motivasi kepada anak-anaknya untuk menciptakan rasa cinta baik kepada Rabb-nya, kepada Rasulnya dan kepada keluarganya. Membiasakan anak-anaknya berolahraga, bermain, berkreasi, dan menghapal Al-Qur'an.
 

Seorang ibu juga bisa membangun karakter terbaik untuk anak-anaknya dengan membiasakan menanamkan sikap-sikap terpuji seperti sifat-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw, yaitu
Siddiq : orang yang jujur
Amanah: orang terpercaya
Tabligh: orang yang menyampaikan
Fatanah : orang yang cerdas
Dengan menanamkan ke-empat sifat tersebut InsyaAllah anak akan tumbuh dengan akhlak yang sangat indah sehingga nantinya ia akan banyak dicintai dan disayangi oleh orang-orang disekelilingnya. Apalagi ia ketika dari kecil ibunya sudah membiasakn dirinya untuk melakukan kewajiban untuk beribadah kepada Allah, maka ia pun akan mendapatkan cintanya Allah dan cintanya Rasulullah.
 Seorang ibu pun harus menanamkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah kepada anak-anaknya seperti sifat Allah Ar-Rahman(Pengasih), Ar-Rahiim(Penyayang), agar kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang sangat lembut, dan penyayang untuk keluarga dan orang-orang disekitarnya. Terkadang tanpa memberikan sesuatu berupa materi kepada anak, dari sesuatu yang kita lakukan itu adalah sebuah pelajaran yang dapat dipelajari oleh anak secara langsung.
Contohnya seperti ketika seorang ibu sedang sembahyang, ketika seorang ibu mengaji dan segala kegiatan yang dilakukan oleh ibu adalah suatu contoh tauladan yang bisa diambil oleh anak dan masuk kedalam ingatannya dan akan mencontohnya. Maka dari itu peran seorang ibu itu sangat penting bagi anak-anaknya , jika baik karakter dan didikan seorang ibu maka generasi yang dihasilkannya pun akan tumbuh dengan baik pula. Hal itulah nantinya yang akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang ibu ketika anak-anaknya telah tumbuh dengan segala sesuatu yang tidak pernah lepas dari didikan islami. Karena hal itulah disebutkan "Madrasah Pertama Bagi Seorang Anak Adalah Ibunya".
KESIMPULAN
Anak adalah amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap orang tua. Mendidik dan mengasuhnya adalah tanggung jawab dan kewajiban bagi setiap orang tua. Dalam mendidikan anak ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua, disamping memberikan pendidikan umum terbaik, adalah suatu kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya khususnya seorang ibu dengan akhlak yang baik yaitu akhlak Nabi Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Dan dengan pendidikan yang islami lah yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist yang dapat membuat seorang anak baik dan sukses baik dunia maupun akhiratnya.

DAFTAR PUSTAKA

Romadecade, Sari Husada, Eko Maratus di Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun