Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Coba-Coba Menjadi Pengajar Praktik Bermodal

10 Mei 2024   07:41 Diperbarui: 10 Mei 2024   07:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Guru Penggerak memulai babak baru dengan telah diumumkan nama-nama guru yang lolos tahap 2 Program Guru Penggerak Angkatan 11. Berita menggembirakan itu dirilis pada Minggu pertama bulan Mei 2024. Secara pribadi saya ucapkan selamat dan apresiasi tinggi atas usaha yang sudah dikerahkan sehingga bisa menyematkan nama menjadi Calon Guru Penggerak Angkatan 11.  

Selama Calon Guru Penggerak berproses menuntaskan serangkaian pelatihan yang berlangsung 6 (enam) bulan tersebut, mereka tidak berjuang sendirian. Ada aktor pendukung yang dilibatkan, seperti: BBGP, Dinas Pendidikan Kab/Kota, instruktur, fasilitator dan Pengajar Praktik. 

Pengajar Praktik sebagai "bestie" bagi Calon Guru Penggerak. Karena para Pengajar Praktik menjadi aktor yang secara langsung sering kopi darat melalui tatap muka, mendampingi Calon Guru Penggerak di kegiatan luring selama 6 bulan. Kegiatan luring berbentuk Pendampingan Individu dan Pendampingan Kegiatan Lokakarya yang rutin dilaksanakan sebulan sekali. Sehingga selama prosesnya, akan dijalani 6 kali Pendampingan Individu dan 8 kali Pendampingan Kegiatan Lokakarya. Mulai lokakarya perdana, lokakarya 1 sampai lokakarya 7 (Panen Hasil Belajar).

Jangan bimbang dan khawatir, para Pengajar Praktik telah dibekali dengan serangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap agar menjelma menjadi teman kolaborasi, berbagi praktek baik, memberikan refleksi serta umpan balik, juga teman diskusi bagi Calon Guru Penggerak. 

Sebelum menjadi Pengajar Praktik mereka melakoni serangkaian seleksi yang prosedurnya mirip dengan rekrutmen Calon Guru Penggerak. Bahkan agar lolos menjadi Pengajar Praktik harus mengantongi sertifikat Guru Penggerak serta lolos 3 tahap seleksi.

Oleh karena disarankan jangan pernah terucap kata "coba-coba" menjadi Pengajar Praktik kalau memiliki tekad "sedikit tangguh" Ingat menjadi Pengajar Praktik akan berlangsung selama 6 (enam) bulan. Di setiap bulan melakukan Pendampingan Individu ke sekolah sesuai jumlah Calon Guru Penggerak yang didampingi. Dilanjut membersamai di kegiatan Lokakarya, melakukan penilaian keaktifan Calon Guru Penggerak serta memenuhi kewajiban membuat laporan Pendampingan Individu dan Lokakarya.


Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika ingin menjadi pengajar praktik perlu membekali diri dengan amunisi penuh terutama ketangguhan dalam hal:

1. Motivasi diri

Motivasi yang sudah tumbuh sejak mengisi essai pengajar praktik perlu dirawat. Terutama motivasi intrinsik wajib dijaga dan ditumbuhkan dengan baik agar resonansinya tetap seimbang. Pada saat motivasi diri diterpa goncangan dengan gejala awal munculnya perasaan: kadang bersemangat sekali, kurang bersemangat, sedikit bersemangat pada akhirnya tidak bersemangat. Segera bangun dan tumbuhkan semangat membara agar Calon Guru Penggerak yang didampingi merasakan aura nya. Apalagi setelah di pertengahan kegiatan ada jeda waktu sekitar 1-1,5 bulan. Masa inilah sebagai masa rawan yang perlu diantisipasi oleh pengajar praktik untuk mengembalikan Calon Guru Penggerak kembali "on-fire"

2. Komitmen berproses bersama Calon Guru Penggerak. 

Perlu disadari ritme perjalanan waktu selama menjadi pengajar praktik akan merasakan terpaan hembusan angin. Terkadang menjadikan komitmen yang sedikit bergoyang. Hindari gejala mengalami dehidrasi.  Hal ini harus segera dihempaskan dan segera "move on" Semangat menjaga komitmen sampai mengantarkan Calon Guru Penggerak lulus di pendidikan guru penggerak dengan "romantis"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun