Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Naik Kereta Api agar Lancar Jaya

24 Agustus 2022   10:19 Diperbarui: 24 Agustus 2022   10:24 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah awal kisah saya mulai menggunakan jasa kereta api. Padahal sejak pertama masuk kuliah, teman-teman banyak yang merekomendasikan untuk mencobanya. Mungkin mereka merasa kasihan menyaksikan saya pulang kuliah membawa kendaraan roda dua. Mereka suka was-was kalau hujan lebat saat sore hari.  Hal ini dimaklumi karena saya memiliki kekurangan di penglihatan jika malam hari, bukan karena "kotokeun" (rabun senja) tetapi dikarenakan minus dan silindris yang dirasakan. Akibatnya serba susah, kalau mau baca kacamatanya dibuka, sedangkan tatkala melihat yang jauh harus dipakai.  

Sampai suatu ketika, saya ingin menjajagi naik kereta api. Mencoba sensasi saat naik kereta api dari Stasiun Gadobangkong sampai Stasiun Kiaracondong. Dalam pikiran terbayang suasana kereta yang hiruk pikuk, berjejal di dalam gerbong, serta tempat duduk yang bersaing dengan belanjaan penumpang lainnya. Dengan aroma seribu rupa memastikan saya bersiap dengan kayu putih sebagai alternatif penangkal.

Ternyata itu masa lalu, situasi dan kondisi saat ini sangat jauh berbeda. Dengan perbaikan dan penataan yang terprogram dan terencana membuat mata terbelalak dan menguatkan hati untuk ikut merasa memiliki dan mencintai moda transportasi kereta api. 

Stasiun, gerbong, dan jadwal perjalanan sekarang sudah tertata dengan baik. Lingkungan sekitar stasiun yang bersih, nyaman, rindang, serta toilet yang bersih dan air yang tersedia melimpah. Itulah yang menurut saya perubahan sehingga saya merasa nyaman untuk menikmatinya.

Sejak masuk peron untuk membeli tiket, calon penumpang mendapatkan informasi terkait hak dan kewajiban masing-masing. Banyak petunjuk yang dipajang, dalam bentuk media grafis, banner maupun spanduk. Jadwal keberangkatan kereta sudah terpampang di setiap stasiun. Bahkan bagi penumpang yang ingin mendapatkan kemudahan bisa memesan tiket secara online. Bukankan itu menjadi perubahan yang membuat saya terkesan?

Penumpang yang disiplin dan mengikuti seluruh alur perjalanan, dipastikan akan merasakan layanan memuaskan. Seperti saya hanya dengan membeli tiket Bandung Raya Ekonomi sebesar Rp 5000,00 mendapat kemudahan dimana satu jam berikutnya sudah sampai di stasiun tujuan. Padahal jika membawa kendaraan sendiri sudah dipastikan akan mendapat kendala kemacetan. Sepanjang perjalanan dari Stasiun Gadobangkong sampai Kiaracondong saya bisa rehat sejenak tanpa khawatir terlewat karena setiap stasiun seluruh penumpang akan mendapatkan pemberitahuan dari petugas posisi kereta sudah sampai di stasiun mana. 

Trik bagi penumpang agar perjalanan naik kereta api dinikmati dengan lancar jaya, yakni:

1. Memakai pakaian pelindung jaket atau baju panjang. Hal ini penting agar diri kita nyaman tidak khawatir kedinginan. Apalagi yang merasa kurang nyaman jika berada di ruangan ber AC, mengenakan baju panjang atau jaket bisa menjadi salah satu alternatif solusi.

2. Menerapkan budaya antri saat membeli tiket. Setiap orang ingin segera mendapatkan tiket, tetapi dengan saling mendahului hanya memberikan kesan keegoisan. Bukankah yang pertama datang menjadi prioritas dilayani oleh petugas?

3. Menyiapkan KTP atau kartu vaksin. Di masa pandemi Covid-19, seluruh warga negara harus mendukung program pemerintah dalam upaya mencegah penularan Virus Covid-19. Dengan melakukan vaksin secara lengkap, menjadi awal mendapatkan pelayanan naik kereta api.

4. Memakai masker dengan benar. Membudayakan 3 M atas kesadaran sendiri sebagai bukti kepedulian pada keselamatan diri dan orang lain sesama pemakai kereta api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun