Mohon tunggu...
Ade Irma Mulyati
Ade Irma Mulyati Mohon Tunggu... Guru - SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mau berbagi itu indah karena menabur kebahagiaan, dengan ikhlas memberi semoga menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapal Minta "Duit" (Uang)

26 September 2020   06:15 Diperbarui: 26 September 2020   07:02 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ini ndeso, bahkan ndeso banget. Sudah lama hidup di kota, tapi belum naik kereta kelas executive, apalagi pesawat terbang kelas ekonomi sekalipun.

Ya, maklumlah orang desa dengan rezeki kota. Itu yang menjadi motivasiku untuk selalu bertahan dan berjuang. 

Pernahkah muncul perasaan was-was, tatkala akan melakukan suatu hal yang baru pertama kali kita jalani? Perasaan ini aku alami, ketika akan melakukan perjalanan naik pesawat untuk pertama kali.  Ya, pertama kalinya. Bahagia dan khawatir berkecamuk saling memburu. Menerka-nerka cerita, apa yang akan terjadi ya?

Hmm, saat terlarut dalam lamunan aku mendengarkan percakapan seru antara sisi hatiku yang egois yang kadang ingin menang sendiri dengan sisi hati putihku yang berwatak selalu membuat adem dan menenangkan.

Seperti sekarang ini, keduanya terlibat percekcokan monolog yang hanya bisa disaksikan oleh aku sendiri.

......*

Pembicaraan awal tak memikat, tapi pas bagian ini, ternyata seru...

"Aha, apa hubungannya mengurai masa lalu, emang penting buat loe?"kata sisi egois diriku.

"Oh, iya lupa." sebelah hati yang lain mengomentari.

"Bagi orang lain, kamu itu neko-neko, itu mah gak aneh. Setiap hari aku mengalaminya. Biasa-biasa saja kok," sergah bagian hati egois mempropokasi.

"Kau saja kurang jalan-jalan. Kemanakan duitmu? Hasil kau banting tulang, pergi pagi pulang petang? Kenapa tidak kau nikmati untuk bersenang- senang?" cerocos sisi hati egois bicara lagi dan lagi, seperti belum tertumpah uneg-unegnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun